Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tersangka Pencabulan di Kayong Utara Ingin Hilangkan Bukti, Ada Uang Damai Rp 130 Juta

Kompas.com - 15/06/2024, 16:42 WIB
Hendra Cipta,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KAYONG UTARA, KOMPAS.com - Anggota Polres Kayong Utara yang merupakan tersangka pelecehan asisten rumah tangga dan anak angkat, AK, diduga hendak menghilangkan saksi dan alat bukti melalui upaya modus damai.

Kepala Polisi Resor Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto memastikan, saat ini korban bersama keluarga telah berada di rumah aman milik KPAD Kayong Utara.

Baca juga: Lecehkan ART dan Anak Angkat, Polisi di Kayong Utara Terancam Dipecat

“Kami telah mencegah upaya penghilangan kesaksian dan alat bukti dalam perkara pencabulan yang tersangka anggota Polri berinisial AK,” kata Dharmianto saat dihubungi, Sabtu (15/6/2024).

Dharmianto menerangkan, terungkapnya percobaan penghilangan alat bukti itu bermula Jumat (7/6/2024). Saat itu, penyidik Polres Kayong Utara menghubungi semua saksi dan korban untuk hadir dalam pemeriksaan Propam Polda Kalbar, pada Senin (10/6/2024) sore.

“Semua pihak, saksi-saksi dan korban bersedia untuk hadir,” terang Dharmianto.

Namun pada Sabtu (8/6/2024) pukul 11.00 WIB, terjadi pertemuan antara pihak korban dengan istri tersangka. Hasil pemertemuan itu, kedua belah pihak sepakat berdamai.

“Dalam peretemuan itu, pihak korban bertanya terkait perkara di kepolisian dan KPAD. Lalu dijawab oleh pihak tersangka ‘untuk di polisi dan KPAD kami yang urus’,” sebut Dharmianto.

Tak lama setelah pertemuan itu, ungkap Dharmianto, orang suruhan tersangka AK menyerahkan uang Rp 130 juta kepada abang kandung korban. Diduga uang ini untuk kompensasi damai.

Tidak hanya itu, pada Minggu (9/6/2024) korban beserta seluruh keluarga pergi meninggalkan rumah dan bermalam di tempat kerabatnya.

Kemudian pada Senin (10/6/2024) pukul 10.00 WIB, mereka berangkat menggunakan mobil sewa menuju Kalimantan Selatan.

“Kami pun melakukan pengejaran dan berhasil menghadang mobil tersebut dan langsung dibawa Mapolres untuk memberikan keterangan ke Bidpropam Polda Kalbar,” ungkap Dharmianto.

Istri tersangka berubah sikap

Kasus pelecehan anggota Polres Kayong Utara terhadap dua korban awalnya dilaporkan oleh istri tersangka. Namun, istri pelaku berubah sikap dan malah membantu upaya penghilangan bukti dan saksi. 

"Betul (istri tersangka berubah sikap," kata Dharmianto. 

Bahkan, kata dia, istri pelaku ingin suaminya dipecat karena melecehkan asisten rumah tangga dan anak angkat. 

Baca juga: Lecehkan ART dan Anak Angkat, Polisi di Kayong Utara Ditahan Polda Kalbar

"Awalnya istrinya sendiri yang kaget, terus kecewa dan melaporkan suaminya. Bahkan pernah bilang, kalau ingin suaminya dipecat," tuturnya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com