Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi NTT Memburu Pria yang Menawarkan Kerja Selundupkan WN China ke Australia dengan Bayaran Rp 20 Juta

Kompas.com - 30/05/2024, 10:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), memburu seorang pria berinisial BP.

Pasalnya, ia menawarkan kerja kepada para pelaku untuk menyelundupkan dua warga negara China ke Australia melalui perairan Provinsi NTT.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Rote Ndao Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anam Nurcahyo, mengatakan, nama BP disebut oleh tiga orang pelaku penyelundupan warga negara China.

"Saat ini anggota masih melakukan pencarian terhadap saudara BP," ujar Anam kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: 3 WNI Gagal Selundupkan 2 WN China karena Diadang Tentara Australia

Anam menyebut, tiga pelaku penyelundupan manusia telah ditetapkan tersangka dan ditahan di Markas Polres Rote Ndao.

Ketiganya yakni Abdul Gani Wora alias Abdul (44) dan Irwan (37) asal Desa Pemana, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT serta Kamaludin (38) asal Desa Rohi Timur, Kecamatan Pamsimaranu, Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Anam mengatakan, saat diinterogasi polisi, tiga tersangka menjelaskan kronologi penyelundupan dua warga China, Wan Weng Hua dan Wang Quan Hui, ke Australia.

Berawal pada Kamis, 9 Mei 2024, sekitar pukul 08.00 Wita Abdul Gani Wora ditawari pekerjaan oleh BP untuk mengantar kapal ke Maluku, guna mengangkut ikan dengan bayaran Rp 2,5 juta.

Usai menerima tawaran itu, Abdul pun menawarkan pekerjaan tersebut kepada Kamaludin dan Irwan dengan bayaran yang sama.

Keduanya pun setuju. Jika pekerjaan tersebut berhasil, masing-masing akan mendapatkan tambahan upah sebesar Rp 2,5 juta.

Baca juga: 3 WNI Jadi Tersangka Kasus Penyelundupan 2 WN China ke Australia

Selanjutnya, pada Sabtu 11 Mei 2024 sekitar pukul 07.00 Wita, Abdul, Kamaludin dan Irwan berangkat dari Pelabuhan Mole, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, menggunakan kapal kayu warna putih dengan nama Anarsi Club yang telah disediakan BP menuju ke Pulau Moa, Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Kemudian, Rabu, 15 Mei 2024 sekitar pukul 17.00 Wita, BP datang menggunakan mobil jenis Toyota Hilux warna kuning di Pelabuhan Moa tempat kapal berlabuh.

Saat itu, BP membawa dua warga negara China. Mereka menggunakan speed boat mengantar dan menaikkan dua warga asal China tersebut ke kapal yang ditumpangi Abdul, Kamaludin dan Irwan.

"Saudara Abdul merasa ditipu oleh saudara BP karena awalnya menyampaikan akan mengangkut ikan," ungkap Anam.

Karena merasa ditipu, Abdul menghubungi BP melalui ponsel. Kepada Abdul, BP menyampaikan setelah kembali dari Australia Abdul akan dikasih upah tambahan masing-masing Rp 20 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sumbar Siapkan Lahan 3,8 Hektar untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana

Sumbar Siapkan Lahan 3,8 Hektar untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana

Regional
Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Regional
Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com