BANGKA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara resmi membuka Ijtima Ulama se-Indonesia di Pesantren Bahrul Ulum, Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (29/5/2024).
Ma'ruf mengatakan, para ulama terus berusaha sungguh-sungguh memecahkan berbagai permasalahan bangsa dengan mengacu pada Al-Quran dan hadits.
"Agar fatwa tetap berpegang pada kedua pedoman tersebut, para ulama hendaknya berpikir dan bertindak berdasarkan empat manhaj," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya, Rabu.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Hadiri Ijtima Ulama di Bangka, Listrik Dipastikan Tak Padam
Ma'ruf menuturkan, empat manhaj yang dipakai adalah manhaj samawi standar langit, manhaj rabbani standar ketuhanan, manhaj imani standar keimanan, dan manhaj tasyri’i standar syariah.
"Pedoman yang digunakan dalam mencari fatwa menggunakan standar syariah yang didasari pada hikmah, keadilan, rahmat, dan maslahat. Sebab, sejatinya syariat Islam adalah wujud dari keadilan dan rahmat Allah di muka bumi," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Wapres Maruf Amin ke Bangka, 1.075 Personel Pengamanan Disiagakan
Ma'ruf juga menekankan pentingnya forum Ijtima Ulama sebagai wadah untuk membahas masalah-masalah strategis keumatan dan kebangsaan.
Selain itu, forum juga membahas isu-isu kontemporer yang memengaruhi umat Islam di Indonesia. Seperti masalah-masalah kenegaraan, fikih dan hukum Islam tematik, serta perundang-undangan.
Wapres berharap forum ini dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam membangun bangsa dan negara yang berlandaskan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Terkait dengan masalah kenegaraaan, kepada para ulama, Wapres berpesan untuk bertanggung jawab dalam menjaga negara ini agar tetap berada di dalam khithah kebangsaan dan kenegaraan, dan tidak menyimpang.
"Menjaga negara ini supaya tetap berada dalam kerangka kesepakatan nasional. Sehingga negara ini tetap terjaga. Itulah maka banyak fatwa-fatwa yang dikeluarkan dari ijtima ini,” tegas Wapres.
Ketua SC Ijtima Ulama yang juga merupakan Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh mengungkapkan, Ijtima Ulama adalah forum permusyawaratan lembaga fatwa se-Indonesia yang membahas berbagai masalah strategis kebangsaan dengan pendekatan keagamaan.
“Ulama adalah pemilik saham terbesar bangsa ini, keberadaan negara dan bangsa ini adalah hasil perjuangan tetesan darah para syuhada hasil ijtihad dan juga jihad dari para ulama kita," ungkapnya.
Forum ini, lanjut Asrorun Niam, rutin tiga tahunan, dimulai pada 2003. Tahun ini acara diikuti 650 peserta, terdiri dari berbagai lembaga fatwa negara sahabat, pimpinan pondok pesantren, lembaga keuangan syariah, serta ahli dan peneliti syariah serta hukum Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.