KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sebanyak 7.800 ekor anjing di wilayah itu sudah disuntik vaksin anti rabies (VAR).
Ribuan anjing ini menyebar di 35 desa yang ada di 11 kecamatan.
"Untuk tahun 2024, hingga 22 Mei realisasi vaksin hewan penular rabies (HPR) khususnya anjing sebanyak 7.800 ekor," ujar Kadis Pertanian Sikka, Yohanes Emil Satriawan di Maumere, Jumat (25/5/2024).
Menurutnya Yohanes, cakupan vaksinasi masih rendah karena belum mencapai 70 persen dari total populasi HPR sebanyak 45.000 ekor.
Baca juga: 8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies
Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, di antaranya rumah pemilik HPR dalam keadaan kosong saat didatangi petugas, anjing dibawa ke kebun, tidak bisa ditangkap atau dipegang saat divaksin.
"Kendala lain medan yang cukup berat, karena harus dari rumah ke rumah dengan berjalan kaki, dan risiko digigit anjing saat melakukan vaksinasi," ungkapnya.
Kendati begitu, lanjutnya, petugas lapangan terus berupaya melakukan vaksinasi di sejumlah wilayah.
Apalagi setelah kasus gigitan meningkat hingga mengakibatkan korban jiwa, masyarakat mulai sadar akan bahaya rabies.
Baca juga: Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies
"Tahun ini ada 60 spesimen otak anjing yang diperiksa diuji laboratorium. 25 positif, 35 negatif," bebernya.
Yohanes menambahkan saat ini stok VAR yang ada sebanyak 15.490 dosis.
Dia mengimbau para pemilik HPR bersikap kooperatif saat didatangi petugas vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.