Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Perakitan Jadi Alasan Warga Demak Menolak Bantuan Rumah Apung

Kompas.com - 23/05/2024, 18:54 WIB
Nur Zaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Pilot project pembangunan rumah apung digadang-gadang menjadi salah satu solusi warga di Pesisir Demak yang terdampak banjir rob.

Warga Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, tidak sepenuhnya menerima bantuan rumah apung dari Pemkab Demak.

Bantuan materil senilai Rp 50 juta dari Pemerintah Kabupaten Demak itu menjadi beban tersendiri bagi penerima manfaat.

Warga setempat, Tasman (58) mengaku, sempat terdaftar sebagai penerima bantuan rumah apung pada 2023 lalu.

Baca juga: Menilik Pilot Project Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Namun, ketika melihat tetangganya, Mukromin membangun rumah apung, ia mengurungkan niatnya.

"Ikut daftar, (pemerintah) mencari orang tujuh atau empat belas pas itu, tapi saya taruh," ujar Tasman, kepada Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Alasan penolakan bukan tanpa dasar. Sebab, bantuan hanya berupa material sehingga untuk perakitan ditanggung sendiri.

"Lihat biayanya itu, mengangkutnya susah. Halah rumahnya masih bisa dipakai. Tidak ada tempat, emper mau dibongkar juga sayang," terang dia.

Sementara, apabila menyewa pemborong atau tukang untuk merakit rumah bisa mencapai Rp 15 juta.

Belum lagi ongkos pengangkut material untuk sampai di Dukuh Timbulsloko menggunakan ojek perahu.

"Banyak yang nolak, kalau diborongkan mintanya lima belas, garap sendiri tidak bisa," beber dia.

Abdul Ghofur (30) anak dari Tasman membenarkan, bahwa keluarganya terdaftar sebagai penerima manfaat tapi akhirnya menolak.

"Dulu kedata sini, cuma saya bilang emak, kalau diterima saya tinggal pergi tidak mau membangun, lihat susahnya seperti itu," kata dia.

Menurutnya, ketimbang rumah apung, lebih baik material kayu untuk meninggikan rumah atau relokasi.

Baca juga: Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

"Ya mending bantuan kayu, kerepotan yang menerima bantuan (rumah apung). Mending relokasi tapi ya tidak punya tanah," terang dia.

Dihubungi terpisah, Kasi Perencanaan Desa Timbulsloko Mukhtar mengatakan, sejauh ini hanya satu rumah apung yang terealisasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Harga Barang Lokal di Perbatasan RI–Malaysia Stabil, Harga Barang Malaysia Naik Jelang Idul Adha

Harga Barang Lokal di Perbatasan RI–Malaysia Stabil, Harga Barang Malaysia Naik Jelang Idul Adha

Regional
Majelis Tafsir Al Quran Magelang Gelar Shalat Idul Adha Pagi Ini, Acuannya Wukuf di Arafah

Majelis Tafsir Al Quran Magelang Gelar Shalat Idul Adha Pagi Ini, Acuannya Wukuf di Arafah

Regional
Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com