Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kompas.com - 18/05/2024, 06:43 WIB
Dian Ade Permana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang pelajar di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengalami luka bakar di bagian dada diduga disetrika oleh kakak kelasnya. Kasus ini sekarang ditangani oleh Satreskrim Polres Semarang.

Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Aditya Perdana mengatakan dugaan penganiayaan tersebut terjadi di sebuah MTs yang ada di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

"Kasus tersebut sudah ditangani unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), anggota sudah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi," jelasnya, Jumat (17/5/2024) malam.

Aditya mengatakan, dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada Senin (13/5/2024) malam. Korban bernama D (14), siswa kelas VIII MTs.

"Saat itu D bersama terduga pelaku F (15) warga asal Provinsi Bali, yang juga kakak kelas korban, melaksanakan shalat sunah sebelum shalat Isya di masjid asrama," jelas dia.

Baca juga: Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Setelah shalat, pelaku ingin bersalaman namun karena korban sedang berdoa sehingga tidak menanggapi keinginan terduga pelaku untuk salaman.

"Hal ini yang dimungkinkan memicu kemarahan terduga pelaku terhadap korban," kata Aditya.

Setelah kejadian tersebut, pelaku meninggalkan korban.

"Saat korban kembali ke asrama, selang beberapa waktu terduga pelaku menghampiri korban. Saat korban hendak istirahat dengan bertelanjang dada atau tanpa menggunakan kaus, pelaku menempelkan setrika ke dada korban," ujarnya.

Menurut Aditya, pengasuh asrama yang mengetahui kejadian tersebut langsung mendatangi keduanya.

"Korban sempat mendapat perawatan di asrama, dan Selasa (14/5/2024) korban dibawa ke Rumah Sakit Puri Asih Salatiga untuk mendapat perawatan. Namun korban pada hari itu juga diperkenankan pulang, dan mendapat rawat jalan," paparnya.

Persoalan tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.

"Orangtua korban yang mengetahui kabar hal tersebut, pada Kamis (16/5/2024) melaporkan kejadian ke Polres Semarang dan diterima langsung oleh unit PPA Sat Reskrim Polres Semarang. Dan hari ini personel penyidik PPA telah mendatangi lokasi kejadian, untuk melakukan pendalaman," jelas Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Regional
Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Regional
Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Regional
Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Regional
Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Regional
Kontrakan Penjual Bubur di Karawang Digeledah Densus, Ketua RT Mengaku Tak Kenal

Kontrakan Penjual Bubur di Karawang Digeledah Densus, Ketua RT Mengaku Tak Kenal

Regional
Warga Maringin Tewas Ditembak saat Hendak Bertemu Tunangan

Warga Maringin Tewas Ditembak saat Hendak Bertemu Tunangan

Regional
Polisi Tersangka Pencabulan di Kayong Utara Ingin Hilangkan Bukti, Ada Uang Damai Rp 130 Juta

Polisi Tersangka Pencabulan di Kayong Utara Ingin Hilangkan Bukti, Ada Uang Damai Rp 130 Juta

Regional
Kronologi Wanita Lompat ke Sumur demi Hindari Dianiaya Mantan Suami

Kronologi Wanita Lompat ke Sumur demi Hindari Dianiaya Mantan Suami

Regional
Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Penjual Bubur di Cikampek Karawang

Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Penjual Bubur di Cikampek Karawang

Regional
FX Rudy soal Pilkada Solo: Kalau dengan PKS Sudah Selesai, Ngapain dengan Partai Lain

FX Rudy soal Pilkada Solo: Kalau dengan PKS Sudah Selesai, Ngapain dengan Partai Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com