KOMPAS.com - Bakwan adalah salah satu gorengan yang digemari oleh masyarakat di Indonesia.
Bakwan yang kita kenal diolah dari adonan tepung terigu dan bumbu yang memiliki isian potongan sayur seperti kol, daun bawang, tauge, wortel, atau jagung.
Baca juga: 25 Gorengan Khas indonesia dan Daerah Asalnya
Namun ada juga beberapa variasi bakwan yang menggunakan tambahan isian daging ayam, sapi, babi, dan udang.
Biasanya bakwan disajikan sebagai kudapan dan sangat nikmat apabila dinikmati selagi hangat bersama segelas kopi atau teh.
Tidak jarang bakwan dijadikan pelengkap dalam berbagai sajian masakan, seperti menjadi isian pada gado-gado dan lotek atau menjadi pendamping ketika menikmati nasi uduk, soto, atau pecel.
Baca juga: 5 Tips Membuat Adonan Tepung Krispi agar Hasil Gorengan Renyah
Tidak banyak yang tahu jika bakwan sebenarnya berasal dari Tiongkok. Hal ini terlihat dari penamaan bakwan yang berasal dari bahasa Tionghoa yaitu “bak” yang berarti daging dan “wan” yang berarti bola.
Kata “bak” yang berarti daging ini memiliki kaitan dengan beberapa makanan lain dengan bahan atau isian yang sama, seperti bakso, bakpia, dan bacang.
Baca juga: Resep Bakwan Teri, Bisa Jadi Camilan atau Lauk
Sejarah bakwan bisa masuk ke nusantara disebabkan adanya transaksi perdagangan, sehingga terjadi pertukaran budaya yang membuat beberapa jenis makanan ini lalu bercampur dan berkembang sesuai selera dan bahan-bahan lokal.
Hal ini pula yang menjadi alasan ada beberapa variasi sebutan bakwan yang berbeda di berbagai daerah di Indonesia.
Serupa tapi tak sama, beriku ragam sebutan bakwan yang dikenal masyarakat di berbagai daerah.
Bala-bala merupakan sebutan untuk bakwan yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jawa Barat.
Kata bala-bala sendiri diambil dari bahasa Sunda yang artinya banyak sampah atau berantakan.
Hal ini merujuk pada isian sayur yang beragam pada adonan bala-bala serta bentuknya yang tidak teratur ketika digoreng.
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Jawa Timur, sajian bakwan dikenal dengan nama ote-ote.
Daerah yang mengenal sebutan ote-ote meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Blitar, Mojokerto, Lamongan dan masih banyak lagi.