Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Kompas.com - 30/04/2024, 20:48 WIB
Nethania Simanjuntak,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan mampu menekan angka stunting di wilayahnya sehingga turun menjadi 9,4 persen pada 2023.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau biasa disapa Pak Yes mengatakan, Pemkab Lamongan sempat menduduki angka stunting di 27,05 persen pada 2022. Angka tersebut dilihat berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

"Kasus stunting di Lamongan memang pada 2022 berada pada kategori tinggi. Namun terus kami upayakan untuk menekannya. Upaya tidak hanya sebatas pengobatan melainkan kami gencarkan mulai dari pencegahan stunting," ujar Pak Yes dalam keterangan persnya, Selasa (30/4/2024).

Terkait capaian ini, Pak Yes menyebut, Pemkab Lamongan berhasil mencapai target angka stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yakni 12,3 persen pada 2024.

“Tentu penurunan kasus stunting di Lamongan hasil dari ragam upaya yang telah dilakukan,” ujarnya.

Baca juga: Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Pak Yes menjelaskan bahwa penurunan persentase stunting di Lamongan juga dapat dilihat dari angka Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) tahun 2023.

Dalam persentase tersebut, pada Februari 2022 angkanya menempati 6,80 persen dan Agustus 2022 mencapai 5,70 persen. Sementara pada Februari 2023, angka stunting mencapai 4,80 persen dan Agustus 2023 sebesar 4,01 persen.

Pak Yes mengatakan, upaya penurunan stunting di Kabupaten Lamongan dilakukan secara bertahap.

Upaya penurunan stunting, kata dia, juga dilakukan dengan tidak fokus kepada penanganan penderita. tetapi memberikan edukasi kepada orangtua hingga remaja.

Pak Yes menyebut bahwa saat ini pihaknya melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak menjalankan beberapa program inovasi untuk menurunkan stunting. Salah satunya adalah program 1-10-100.

 

Baca juga: Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Program 1-10-100 merupakan hasil kolaborasi Pemkab Lamongan dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Program ini digagas untuk menangani balita stunting dengan memberikan satu paket bantuan makanan yang bergizi kepada 10 anak selama 100 hari.

Pelaksanaan Program ini melibatkan swadaya masyarakat dan corporate social responsibility (CSR).

Selain Program 1-10-100, Pak Yes menyebut inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Pemkab Lamongan, di antaranya Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa (Monalisa Berdansa), dan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, Tinggal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil (Tilik Insert Bumil).

Selanjutnya, Gerakan Selamatkan Ibu Hamil Dengan Siaga Donor Darah (Ransel Si Dora), Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting (Resa Bersama Dashat), Forum Gemar Makan Ikan (Forikan), Audit Kasus Stunting tingkat Kecamatan, Pemberian Sertifikat untuk Ibu Menyusui, Pendataan Keluarga Berisiko stunting, dan lain sebagainya.

"Selain bertahap, penanganan kasus stunting di Lamongan juga dilakukan bersama lintas sektor sehingga seluruh program inovasi dapat direalisasikan dengan kerja sama lintas organisasi perangkat daerah (OPD), pemerintah desa (pemdes), PKK, dan masyarakat. Tujuannya untuk menekan penurunan kasus stunting," ucapnya.

Baca juga: Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com