Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Kompas.com - 18/04/2024, 13:10 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - BEM Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengutuk keras tindakan kekerasan seksual dengan korban mahasiswi Undip yang viral di media sosial (medsos).

Koordinator Sosial dan Politik BEM Undip, Ariq mengatakan, sampai saat ini Undip masih belum aman dari teror kekerasan seksual.

Baca juga: Viral, Mahasiswa Undip Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Pihak Kampus Selidiki

"Dan masih banyak korban yang masih takut untuk bersuara," jelasnya melalui pesan WhatsApp kepada kompas.com, Kamis (28/4/2024).

Berkaca ke kasus yang viral tersebut, BEM Undip mempertanyakan eksistensi Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Undip.

"BEM Undip melihat dua tahun perjalanan Satgas PPKS Undip, mereka tidak menjalankan tugasnya dengan baik," kata dia.

Untuk itu, dia berharap adanya peran kampus memfasilitasi korban dengan baik sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.

"Karena miris, dengan nihilnya peran universitas sehingga masalah ini terpaksa ter-blow up di publik," imbuhnya.

Kampus lakukan penyelidikan

Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip, Budi Setiyono mengatakan, saat ini sedang menyelidiki video soal pelecehan seksual oleh mahasiswanya yang viral di media sosial. 

"Kami sedang mempelajari kasus tersebut. Sesuai dengan peraturan rektor no. 13/2022 tentang Pedoman Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual Di Lingkungan Universitas Diponegoro," jelas Budi kepada Kompas.com.

Dia menjelaskan, korban juga bisa mengadukan atau melaporkan kejadian yang dialami ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Undip.

"Agar mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata dia.

Sejauh ini, dia belum menerima aduan terkait pelecehan seksual yang viral di medsos tersebut dari korban.

"Sejauh ini kami belum menerima aduan dari korban," paparnya.

Meski demikian, lanjutnya, Undip telah memerintahkan pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UMKM) Basket Undip untuk melakukan penyelidikan.

"Agar mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya," imbuh Budi.

Sebelumnya, kasus tersebut viral setelah diunggah oleh akun TikTok @sangtutor_ yang berisi video Undip dan caption yang ditujukan kepada pelaku yang melecehkan temannya.

"Kepada pelaku kekerasan seksual mahasiswa psikologi Undip yang ngelecehin teman gua, lu tega brow," tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com