Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Kompas.com - 18/04/2024, 06:53 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Dua kelompok pemuda di Kota Tual, Maluku, terlibat bentrok pada Rabu (17/4/2024) pagi. Akibatnya, satu korban berinisial SF tewas akibat terkena anak panah di dadanya.

Bentrok tersebut berawal dari percekcokan antara pemuda Fiditan Kampung Lama dan Fiditan Kampung Baru, Kecamatan Dula Selatan, Kota Tual. Saat itu, tiga pemuda Fiditan Kampung Baru melewati kawasan Fiditan Kampung Lama usai mengikuti acara pesta pernikahan di kompleks Werstain.

Beberapa pemuda Fiditan Kampung Lama menegur pemuda Fiditan Kampung Baru yang melintas hingga saling serang pun terjadi. Diduga, pemuda Fiditan Kampung Lama sedang dalam pengaruh alkohol.

Baca juga: Antisipasi Bentrok Susulan di Tual Maluku, Polisi Bentuk Pos Pengamanan di Perbatasan

Tak lama setelahnya, bentrok antara kedua kelompok itu pecah.

Kapolres Kota Tual AKBP Prayudha Widiatmoko mengatakan, pihaknya berhasil melerai kedua kelompok pemuda yang bertikai. Namun, kedua kelompok kembali saling serang setelah ada korban meninggal.

"Ada yang meninggal dunia di rumah sakit sehingga memicu bentrok susulan pada pukul 07.30 WIT," katanya kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Selain menyebabkan korban tewas, bentrok antar-kelompok pemuda itu juga menyebabkan sejumlah korban luka akibat terkena anak panah.

Selain itu, sejumlah rumah warga rusak akibat bentrokan.

"Ada beberapa rumah yang juga rusak," sebutnya.

Antisipasi bentrok susulan

Pihaknya telah menempatkan ratusan personel kepolisian di perbatasan dua kampung tersebut untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan.

"Untuk antisipasi di lapangan tadi kita kerahkan 127 personel Polres dan 1 peleton Brimob anti-anarkis," kata Prayudha.

Pihaknya juga mendirikan pos pengamanan di perbatasan dua kampung yang menjadi lokasi bentrok.

"Kami juga telah menempatkan pos pengamanan di perbatasan kedua wilayah tersebut," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Rahmat Rahman Patty | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com