BANGKA, KOMPAS.com - Pelabuhan nelayan di muara Aik Kantung Jelitik, Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, sejak lama mengalami pendangkalan.
Sedimentasi pasir laut di sana menumpuk bertahun-tahun hingga membentuk gunungan.
Jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan kubik yang bisa dijual oleh investor yang membantu pengerukan.
Baca juga: Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal ZA mengatakan, pendangkalan muara Aik Kantung kerap dikeluhkan nelayan.
Saat ini yang terjadi di muara Aik Kantung tidak hanya pendangkalan, tapi juga penyempitan alur karena hamparan pasir yang semakin menebal.
Imbasnya aktivitas ratusan nelayan terganggu, bahkan menyebabkan kerusakan karena kapal kandas.
"Kami Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bertekad untuk memperbaiki. Pertama, administrasi terpenuhi jangan ada perkeliruan. Beginilah keadaannya, tertutup habis, makanya diperbaiki," kata Safrizal saat peninjauan di lokasi, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 9 April 2024
Safrizal mendatangi lokasi didampingi kepolisian dan kejaksaan. Rombongan bertolak dari Pangkalpinang menggunakan kapal Basarnas.
Setibanya di kawasan muara Aik Kantung, kapal yang memiliki landasan helikopter itu tidak bisa berlabuh terlalu dekat pantai.
Rombongan kemudian dijemput ke tengah laut menggunakan perahu motor atau speed lidah warga setempat.
Setibanya di daratan, rombongan disambut Pemkab Bangka dan para nelayan. Diskusi pun dilakukan di bibir alur muara.
Setelah berlangsungnya diskusi, Safrizal langsung mengambil keputusan tegas dengan memerintahkan Pemerintah Kabupaten Bangka untuk segera melakukan pengerukan.
Kegiatan tersebut melibatkan perusahaan yang sudah memiliki izin pengerukan, maupun izin menjual pasir dari hasil pengerukan.
"Karena kedaruratan itu ada di bupati, kami akan mengawal supaya segera memerintahkan pekerjaannya. Jangan ragu-ragu, karena semua Forkopimda kompak untuk mengawal ini. Fokus ke jalur ini jangan ke mana-mana," ujar Safrizal.
Ia juga memberikan jalan kepada pihak lain (Perusahaan) yang memiliki izin untuk dapat bergotong-royong.