Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Separuh Jamaah Pergi Saat Khatib Bahas Kecurangan Pemilu di Bantul

Kompas.com - 12/04/2024, 18:14 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan separuh jemaah shalat Idul Fitri pergi ketika khatib menyampaikan khotbah tentang kecurangan Pemilu, viral di media sosial. Lokasi video tersebut berada di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Sejumlah akun media sosial mengunggah dua video berdurasi beberapa detik. Video pertama, menampilkan sejumlah jamaah meninggalkan lapangan tempat shalat.

Video kedua, menunjukkan sosok khatib dengan ceramahnya yang menyinggung kecurangan pemilu melibatkan pejabat negara. Video tersebut diunggah pada Kamis (11/4/2024) malam.

Baca juga: Viral, Video Remaja di Kota Malang Rusak Logo Kayutangan Pakai Petasan Setelah Shalat Id

Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi mengatakan, langsung menelusuri kebenaran video viral tersebut. Dari hasil penelusuran, khatib merupakan seorang akademisi di salah satu perguruan tinggi.

Dari hasil laporan KUA Banguntapan, panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di Tamanan meminta khatib dari seorang akademisi, namun materi khotbah bukan permintaan PHBI. 

Selanjurnya, sebagian jemaah tersebut pergi meninggalkan lapangan, setelah menyimak materi khutbah yang menyitir salah satu ayat Al Quran dikaitkan dengan kecurangan pemilu.

Baca juga: 519 Napi Lapas Kelas IIA Palopo Dapat Remisi Idul Fitri, Kalapas: Negara Hemat Rp 336 Juta

Diperkirakan ada 25 persen jamaah yang meninggalkan lokasi. Panitia pun berjanji akan lebih berhati-hati sehingga tidak terulang di waktu lainnya.

Ahmad mengungkapkan, jika Kemenag Bantul beberapa hari sebelum lebaran telah membuat dan mengedarkan panduan penyelenggaraan Shalat Idulfitri 1445 H sebagai tindak lanjut SE Menag Nomor 1/2024.

Terdapat lima poin dalam surat edaran tersebut. Poin kelima mengatur materi khotbah harus menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta nihil muatan politik praktis. Hal itu sesuai SE Menag Nomor 9/2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

"Memang isi khutbah tersebut tidak mengindahkan imbauan materi khutbah Idul Fitri seperti yang tertuang dalan SE Menag No 1 Tahun 2024," kata Ahmad saat dihubungi wartawan melalui telepon Jumat (12/4/2024).

Kemenag mengimbau supaya masyarakat mencermati panduan pemerintah sehingga kejadian serupa tidak terulang di lain waktu dan tempat.

Sementara itu, Ketua PHBI Kelurahan Tamanan, Sujendro, meminta maaf terkait hal itu. Panitia tahun ini fokus kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut lebaran. Selain itu, pihak panitia sempat  kesulitan khatib. 

Akhirnya dirinya menghubungi salah satu akademisi. Sejak tahun 1987 dirinya menjadi ketua PHBI tidak pernah ada masalah, dan menganggap khatib mengetahui batasan dalam memberikan materi.

"Kalau kemarin saya nggak ketemu langsung, saya cuma WA saat meminta beliau menjadi khatib karena waktunya sangat mepet. Untuk masalah isian (khotbah) kami tidak meminta materinya. Memang sejak dulu sejak saya menjadi ketua PHBI saya anggap sudah tahu sendiri karena dari dulu tidak ada masalah apa-apa, ya baru kali ini. Saya sendiri khilaf, saya mohon maaf," ucap dia.

Ia mengatakan, tidak semua jamaah meninggalkan lokasi, sebagian tetap berada di lapangan. Dirinya juga langsung menemui khatib dan menyampaikan agar tidak memberikan ceramah bermuatan politik.

Secara umum pelaksanaan berjalan lancar, dan tidak ada permasalahan. Ke depan pihaknya instrospeksi diri agar permasalahan serupa tak terulang kembali. 

"Jamaahnya baik-baik saja, tidak ada permasalahan setelah itu. Ya hanya isi khotbah itu saja, lain kali saya introspeksi," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com