Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kirab Malam Selikuran, Tradisi Keraton Solo Sambut Lailatul Qadar

Kompas.com - 01/04/2024, 06:05 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo menyelenggarakan hajad dalem malam selikuran pada Minggu (31/3/2024) malam. Pada momen tersebut sebanyak 1.000 bungkus makanan dikirap ratusan abdi dalem keraton.

Peserta kirab diberangkatkan sekitar pukul 20.00 WIB dari Siti Hinggil Keraton Solo menuju Taman Sriwedari.

Raja Keraton Solo, Pakubuwana (PB) XIII beserta permaisuri GKR Pakubuwana dan putra mahkota KGPH Purbaya memimpin jalannya kirab malam selikuran.

Baca juga: Melihat Tradisi Budaya Padusan Warga Sidowayah Klaten Sambut Ramadhan, Gelar Kirab hingga Berebut Dua Gunungan Hasil Bumi

Peserta kirab berjalanan menyusuri sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Selama diperjalanan peserta membawa lampion, lampu ting dan jodang berisi makanan.

Tepat pukul 21.30 WIB peserta kirab tiba di Taman Sriwedari. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi serah terima oleh Pangageng Parentah Keraton Solo, KGPH Adipati Dipokusumo kepada Ketua PCNU Solo Mashuri.

Setelah itu, jodang berisi makanan diletakkan di depan panggung untuk kemudian didoakan. Setelah didoakan, jodang berisi makanan tersebut oleh abdi dalem dibagikan kepada warga.

Seorang warga, Astrid Rohmana mengaku, senang bisa mendapatkan makanan yang dibagikan para abdi dalem keraton.

Warga asal Mojokerto, Jawa Timur ini mengaku, baru pertama kali hadir dalam tradisi malam silikuran di Solo.

"Baru pertama (hadir malam selikuran). Kebetulan saya di sini jadi saya sempatkan ikut. Belum tahu juga kan (ada malam selikuran). Ternyata ada pengajian juga terus ada bagi-bagi ini (makanan)," katanya.

Dia berharap tradisi malam selikuran setiap tahun bisa berjalan lancar.

"Untuk warga Solo tetap ikut andil dalam memeriahkan acara ini," ungkap dia.

Astrid mengatakan, nasi dan ketan yang dia dapatkan dalam tradisi malam selikuran untuk dimakan.

"Senang banget (dapat nasi). Tadi agak rebutan sama warga-warga lainnya. Terus dapat nasi sama ketan. (Nanti) buat makan," katanya.

Pangageng Parentah Keraton Solo, KGPH Adipati Dipokusumo mengatakan, hajad dalem malam selikuran merupakan tradisi menyambut lailatul qadar.

Keraton Solo melestarikan tradisi ini dengan cara kirab membawa lampu ting, lampion dan tumpeng sewu (seribu). Malam lailatul qadar dipercaya sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com