SALATIGA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga berebut isi tumpeng rombyong yang sebelumnya diarak dalam kirab budaya pada Minggu (27/8/2023). Tumpeng rombyong tersebut berbentuk gunungan sayuran sebagai simbol rasa syukur atas rezeki yang telah diterima.
Tak hanya ibu-ibu, bapak-bapak juga tampak ikut mengambil sejumlah sayuran yang ada di gunungan tumpuk tersebut. Bahkan ada beberapa gunungan hanya tinggal kerangkanya saja karena sayurannya telah habis diambil warga.
Kirab budaya digelar Kelurahan Dukuh dalam rangka merti desa. Tidak hanya tumpeng rombyong, aneka kesenian tradisional, potensi ekonomi, tarian, serta hasil kerajinan warga juga ditampilkan dalam kirab tersebut.
Baca juga: Duduk Perkara Warga di Ponorogo Ambil Bawang Merah di Mobil Pikap Saat Kirab Budaya
Lurah Dukuh Jarot Wahyu Wibowo mengatakan kirab budaya bertujuan mempromosikan, melestarikan, dan menghormati berbagai kekayaan budaya yang ada di wilayah Dukuh.
"Melalui kirab budaya, berbagai elemen seperti kostum tradisional, tarian, musik, makanan, dan keterampilan kerajinan tangan dipamerkan dan dibagikan kepada masyarakat luas," terangnya.
Menurut Jarot, kirab juga mengedukasi, serta memacu kreativitas masyarakat tentang keberagaman budaya.
"Sehingga masyarakat dapat memahami sejarah, nilai-nilai dan keunikan budaya," ungkapnya.
Dia juga berharap kirab budaya ini memiliki nilai ekonomi dan berdampak pada pendapatan masyarakat.
"Sebagai sebuah acara yang menarik perhatian banyak orang, kirab budaya dapat menjadi daya tarik wisata yang mempengaruhi jumlah pengunjung dan pendapatan ekonomi masyarakat," kata Jarot.
Dia mengatakan kirab sebagai langkah untuk menjaga warisan budaya agar tetap hidup untuk gerasi berikutnya.
"Kita dapat mengapresiasi dan menghargai kekayaan budaya yang ada di sekitar kita, serta menjaga warisan budaya agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi berikutnya," ungkap Jarot.
Seorang warga, Slamet mengaku senang dengan adanya kirab budaya ini. Dia menilai selain menjadi hiburan, juga bisa melihat banyak budaya tradisional yang ditampilkan.
"Penampilan para peserta sangat bagus, bisa untuk hiburan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.