SOLO, KOMPAS.com - Momen menarik terjadi saat ritual kirab malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (18/7/2023). Hal tersebut dialami peserta kirab dari rombongan kepercayaan masyarakat adat Kabupaten Cilacap, Sri Rahayu (53).
Rahayu mengaku kehilangan kondenya saat berebut udik-udik yang dibagikan Mangkunegaran X dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, setelah kirab. Saat itu dirinya berada ditengah-tengah masyarakat umum yang juga menginginkan udik-udik tersebut.
Udik-udik merupakan tradisi membagikan uang pecahan kepada masyarakat.
"Itu dari dari depan tidak bisa masuk. Dari belakang kedorong. Badanku kecil, kejunjung (keangkat), terus ada yang bilang, 'ibuk kodenya hilang'. Eh, tahu-tahu konde saya hilang," tuturnya sambil tertawa dan memegang rambut sasaknya itu.
Setelah tahu kondenya hilang, dia pun langsung panik. Dia juga mencoba mencari konde tersebut. Namun, belum sempat ketemu,dirinya menyerah dan menepi dari masyarakat yang berebut udik-udik.
Saat menepi dan duduk di tanah, dirinya tampak kebingungan dan merapikan rambut sasaknya bekas konde.
"Kan saya belum pernah, ikut-ikutan merebutkan apa sih ternyata merebut seperti ini (udik-udik). Yang dapat anakku, memang yang menjadi pengawas pusaka," paparnya.
Tak Hanya itu, anak Rahayu, Evi Julinda (26) juga nyaris kehilangan kondenya saat momen kirab tersebut.
"Iya menemani ibu. Ini kondenya lepas. Tapi tidak sampai hilang," kata Evi Julinda (26), saat mendampingi Rahayu.
Evi menceritakan saat kejadian dirinya mengaku didorong-dorong oleh warga lain. Sontak, dirinya dan ibunya kaget dan panik. Dia tahu konde ibunya hilang setelah diberitahu warga lain, yang berada di lokasi.
"Tadi yang kasih tahu warga, kalau hilang kondenya. Jadi ke sini (duduk), merapikan rambut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.