Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Sikka Bakal Eliminasi Anjing yang Tak Mau Divaksin Antirabies

Kompas.com - 25/03/2024, 17:26 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT);akan mengeliminasi hewan penularan rabies (HPR) khususnya anjing yang tidak mau disuntik vaksin antirabies.

Langkah tersebut menyusul tingginya kasus gigitan anjing yang terjadi selama tahun 2024.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengatakan, eliminasi anjing sesuai instruksi Bupati Sikka nomor Distan.524.3/89.a/III/2024 tentang pemberantasan penyakit rabies di Kabupaten Sikka.

Baca juga: Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Menipis, Tersisa 1.680 Dosis

"Pak Penjabat sudah mengeluarkan instruksi untuk mengambil tindakan eliminasi selektif sesuai kesepakatan di tingkat desa, kelurahan apabila masih ada pemilik anjing yang tidak memberikan HPR nya divaksin, tidak diikat atau dikandangkan," ujar Yohanes saat dihubungi, Senin (25/3/2024).

Yohanes berujar, saat ini petugas kesehatan hewan sedang melakukan vaksinasi di sejumlah wilayah. Meski begitu dia belum merinci jumlah HPR yang sudah divaksinasi.

Dia juga mengatakan, Bupati Sikka telah memerintahkan para camat, luarah, dan kepala desa mendata jumlah HPR di wilayah masing-masing.

"Kalau tahun 2023 jumlah HPR khususnya anjing 55.000 ekor, untuk tahun ini masih dalam pendataan," kata dia.

Yohanes meminta agar semua HPR wajib dilakukan vaksinasi rabies setiap tahun secara rutin. HPR terutama anjing wajib dikandangkan untuk menghindari gigitan.

Paling penting juga, lanjut dia, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang bahaya penyakit rabies terus dilakukan di tingkat kecamatan, lurah, dan desa.

Baca juga: Satu Lagi Warga TTU Meninggal akibat Rabies

Yohanes menyarankan apabila terjadi kasus gigitan, korban harus mencuci luka dengan air mengalir, memakai sabun selama 10-15 menit.

Kemudian, luka diberi alkohol atau yodium. Selanjutnya, korban gigitan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis.

"Kita berharap dengan tingginya kasus gigitan ini masyarakat khususnya pemilik HPR bisa bersikap kooperatif," pungkasnya.

Untuk diketahui hingga saat ini wilayah Sikka masih menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com