Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Blora Ungkap Ada Aktivitas Penambangan Pasir Ilegal di Bantaran Bengawan Solo yang Longsor

Kompas.com - 13/03/2024, 22:48 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora bergerak cepat mengatasi longsoran yang terjadi di beberapa tempat sekitar bantaran Bengawan Solo.

Longsoran tersebut bahkan menyebabkan sejumlah jalan tidak dapat dilalui kendaraan.

Bupati Blora, Arief Rohman menyempatkan diri melakukan peninjauan lokasi yang terdampak longsor tersebut dengan beberapa instansi terkait.

"Kita tadi sudah ke lokasi sudah meninjau lokasi bencana dan kita minta dinas terkait dari Balai Besar wilayah sungai Bengawan Solo kita undang juga untuk segera bisa ditangani dan bisa diatasi," ucap Arief, saat ditemui wartawan di Alun-alun Blora, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Tergerus Bengawan Solo, Jalan Ngloram-Gadon di Blora Terputus

Bahkan, dirinya berencana untuk pergi ke Jakarta menemui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar longsor yang terjadi di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo dapat segera diperbaiki.

"Saya besok ke Jakarta salah satu agendanya ke Kementerian PUPR agar tidak hanya dibronjong tetapi harus dipakubumi karena kerusakannya sangat parah," terang dia.

Berdasarkan informasi dan pengamatannya, longsor yang terjadi di beberapa lokasi tersebut juga diakibatkan adanya aktivitas penambangan pasir ilegal.

"Saya minta daerah Kedungtuban itu kan banyak penambang liar pasir ya. Itu dari balai menyampaikan salah satu yang bikin longsor dan tergerus ya itu, saya minta dari kepolisian juga membantu untuk menertibkan ini, biar penambang pasir ilegal ini bisa ditertibkan," ujar dia.

Baca juga: Disinggung soal Kepastian Maju Lagi di Pilkada Blora, Arief Rohman: Kerja, Kerja, Kerja

Sebelumnya diberitakan, jalan penghubung Desa Ngloram dengan Desa Gadon yang berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terputus akibat tergerus arus sungai Bengawan Solo.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/3/2024) malam pukul 23.00 untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com