BLORA, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah selama dua bulan terakhir telah memakan korban jiwa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Prih Hartanto mengakui, terdapat peningkatan kasus DBD di wilayahnya pada 2024.
"Kasus DBD di kabupaten Blora memang menjadi perhatian kita, ini sudah ada sekitar 123 kasus DBD ditambah dengan 31 kasus DSS (Dengue Shock Syndrome), ini berarti ada sekitar 154 yang masuk kategori demam berdarah," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (1/3/2024).
Baca juga: Kasus DBD di Banyumas Meningkat, 2 Orang Meninggal, Apa Penyebabnya?
Menurutnya, kasus DBD yang meningkat tahun ini merupakan periode lima tahunan.
Dirinya menyebutkan, meningkatnya kasus DBD daripada tahun sebelumnya karena adanya perubahan iklim yang tidak menentu.
"Karena mungkin ini karena perubahan musim El Nino, juga sangat berpengaruh, dengan musim penghujan setelah panas, hujan lagi, panas lagi, artinya waktu berkembang biak nyamuk lebih agresif untuk menetas," terang dia.
Baca juga: INFOGRAFIK: Gejala Demam Berdarah Dengeu (DBD)
Pihaknya juga prihatin dengan adanya korban jiwa yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Pasalnya tak sedikit dari pasien DBD merupakan anak-anak.
"Kami juga prihatin sampai saat ini dari kasus yang ada, yang sudah meninggal ada 9 orang, sampai hari ini," kata dia.
Padahal, pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dan sosialisasi ke masyarakat dengan metode PSN (pemberantasan sarang nyamuk).
Selain upaya tersebut, pihaknya juga sudah melakukan fogging ke sejumlah tempat yang menjadi sarang nyamuk.
"Beberapa upaya sudah kita lakukan dalam proses melakukan fogging," pungkasnya.
Baca juga: Cara Mengusir Nyamuk dengan HP, Apa Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.