SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi korban pelecehan payudara di Jalan Raya Banaran, Kecamatan Gunungpati Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih trauma.
Kejadian yang ramai di media sosial itu membuat korban mengurung diri di kamar karena takut dengan pelaku.
Kasatreskrim Polsek Gunungpati, Iptu Endro Soegijarto membenarkan jika sampai saat ini korban masih mengurung diri di rumahnya.
"Karena katanya masih trauma," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2024).
Baca juga: Pelaku Pelecehan Payudara Mahasiswi di Semarang Ditangkap, Ternyata Masih Bocah
Saat ini Polsek Gunungpati juga sudah minta bantuan kepada pendamping anak dan perempuan dari kecamatan agar korban bisa pulih dari traumanya.
"Pendampingan sudah dilakukan," kata dia.
Sementara itu, pelaku yang berinisial AMA (15), warga Kelurahan Sekaran, Gunungpati Semarang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Gunungpati.
"Tinggal menunggu maunya korban bagaimana," kata Endro.
Baca juga: Begal Payudara di Demak Ditangkap, Pelaku: Korban Teriak, Saya Hanya Iseng
Baca juga: Seorang Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Pelecehan Payudara, Polisi: Dua Saksi Dimintai Keterangan
Meski pelaku masih terbilang bocah, korban sampai saat ini masih tak berani untuk dipertemukan dengan tersangka.
"Kedua pihak orang tua dari korban dan tersangka sudah kita pertemukan di polsek," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, unggahan aksi pelecehan payudara itu ramai di media sosial.
Dalam video yang diposting oleh akun Instagram @infokejadian_semarang, pelaku tampak sengaja menunggu korban.
Baca juga: Aksi Pelecehan Payudara di Sleman Terekam CCTV, Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku
Saat itu, korban yang berangkat dengan jalan kaki dihadang oleh pelaku. Korban yang merasa terancam sudah berusaha menghindar. Namun, usahanya sia-sia.
Pelaku tetap membuntuti korban hingga terjadi aksi pelecehan payudara yang terjadi pada Jumat (23/2/2024))
"Bocah Ndelogok," tulisnya.