Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "The Power of Mama", Para Perempuan yang Jadi Relawan Pemadam Kebakaran Hutan di Kalbar

Kompas.com - 05/03/2024, 16:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAs.com - Kebakaran merupakan ancaman besar bagi masyarakat, satwa liar, serta hutan di Kalimantan. Di pulau yang menjadi paru-paru dunia ini, terdapat sekelompok perempuan yang berupaya melawan ancaman itu.

Di rumah kayu kecilnya yang terletak di dekat hutan hujan tropis, Siti Nuraini menggunakan tabir surya yang terbuat dari beras dan daun pandan ke wajahnya.

“Kalau kami tidak memakai ini, terik matahari akan membakar kulit kami,” kata Siti.

Siti tengah bersiap untuk berpatroli dalam tugasnya sebagai relawan pemadam kebakaran di Ketapang, Kalimantan Barat.

Dia merupakan koordinator dari the Power of Mama, sebuah kelompok perempuan pemadam kebakaran yang dibentuk pada 2022 demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup masyarakat lokal sekaligus juga lingkungan.

“Kami menghadapi kebakaran setiap tahun,” ujar Siti.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Tanimbar Meluas, Polisi Bantu Warga Padamkan Api

“Asapnya akan sangat parah sehingga masyarakat terpaksa mengungsi dan sekolah-sekolah ditutup. Banyak anak-anak mengalami infeksi pernapasan.”

Hutan hujan tropis yang bersebelahan dengan desa Siti, Pematang Gadung, adalah rumah bagi salah satu populasi orangutan terbesar di Indonesia. Ini juga merupakan kawasan gambut, sehingga penting sebagai penyerap karbon.

Meski hanya berjumlah 3% dari luas daratan di Bumi, lahan gambut menyimpan karbon dua kali lebih banyak dibandingkan dengan seluruh hutan di dunia.

Selama satu abad terakhir, meningkatnya kebutuhan akan lahan pertanian dan perhutanan telah menyebabkan lahan-lahan gambut di berbagai tempat di dunia mengering.

Indonesia adalah rumah bagi lahan gambut paling padat karbon di dunia.

Namun mayoritas lahan gambut telah berkurang untuk memenuhi kebutuhan dunia akan kelapa sawit, yang menjadi bahan baku bagi banyak produk rumah tangga.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Malam Hari, Polisi dan Warga Berjibaku Padamkan Api

Ketika kondisinya kering, lahan gambuat akan lebih rentan terbakar sehingga menimbulkan risiko besar bagi satwa liar, manusia, dan keanekaragaman hayati di sekitarnya.

Pematang Gadung terletak di antara dua kawasan lahan gambut seluas 70 kilometer persegi. Setiap tahun saat musim kemarau, penduduk desa ini menghadapi ancaman.

“Kebakaran di sini sering kali terjadi di kawasan gambut yang sudah tidak dapat menampung air lagi,” kata Siti.

Ketika the Power of Mama dibentuk pada 2022, 44 perempuan bergabung sebagai relawan. Saat ini, kelompok ini telah memiliki 92 anggota dari enam desa. Anggotanya berusia mulai dari 19 tahun hingga 60 tahun.

Mayoritas dari mereka merupakan ibu rumah tangga, namun belakangan perempuan muda yang bekerja juga turut bergabung dalam komunitas ini.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Ciremai Capai 177 Hektar, Terluas 3 Tahun Terakhir

Siti bangun sejak subuh. Dia kemudian memasak nasi dan membersihkan rumahnya. Pada pukul 09.30, dia pergi ke hutan dengan mengendarai motor bersama enam perempuan lainnya.

Dia menggunakan jilbab hitam dengan baju berlengan panjang bertuliskan “The Power of Mama”, serta sepatu karet setinggi lutut.

Saat itu masih musim hujan, sehingga kebakaran lebih jarang terjadi. Emak-emak ini berpatroli, mengunjungi para petani yang menanam kacang-kacangan, pisang, cabai, kol, dan labu.

Para petani ini biasanya membuka lahan pertanian dengan cara menebang tanaman di atasnya, lalu membakarnya. Cara bercocok tanam ini diperbolehkan oleh pemerintah daerah asalkan dilakukan di area yang luasnya kurang dari 20.000 meter persegi.

The Power of Mama bekerja sama dengan pemerintah desa untuk mengidentifikasi petani mana yang membuka lahan dengan cara itu.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Rinjani Meluas Capai 95 Hektar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com