Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "The Power of Mama", Para Perempuan yang Jadi Relawan Pemadam Kebakaran Hutan di Kalbar

Kompas.com - 05/03/2024, 16:18 WIB
Rachmawati

Editor

Mereka kemudian mendorong agar para petani dapat mengendalikan pembakaran lahan dengan mempraktikkan cara-cara tradisional demi menjaga keanekaragaman ekologi dan melindungi masyarakat dari ancaman kebakaran yang semakin parah.

The Power of Mama juga membantu petani meningkatkan produktivitas lahan mereka. Caranya adalah dengan mendorong mereka menggunakan pupuk organik untuk mengembalikan nitrogen ke dalam tanah sehingga meningkatkan pertumbuhan tanaman.

“Praktik-praktik ini tidak hanya melindungi lingkungan kita tetapi juga memastikan keberlangsungan pertanian jangka panjang, sekaligus memitigasi dampak perubahan iklim,” kata Siti.

Anggota tertua the Power of Mama, Juriah, 60, mengatakan bahwa mereka berupaya mendorong para petani untuk mengelola lahan mereka “seperti yang dilakukan masyarakat di zaman kuno”.

Baca juga: Kebakaran Hutan, Ancaman Pariwisata di Kalimantan Tengah

“Tujuannya agar tanah gambut tidak menjadi asam,” katanya seraya menambahkan bahwa petani dapat menggunakan campuran gula merah, nanas, terasi, dedak, dan tapioka untuk menyuburkan tanaman mereka.

Risiko kebakaran lebih besar pada musim kemarau, sehingga emak-emak ini berpatroli setia hari untuk memastikan potensi kebakaran terdeteksi sedini mungkin.

Mereka sering menerima laporan dari warga desa lain yang semakin percaya kepada upaya para perempuan ini dalam menjaga lingkungan.

Terkadang laporan itu datang dari kawasan yang sulit diakses, sehingga mereka harus menempuh perjalanan menggunakan perahu kayu demi mencapai lokasi kebakaran. Terkadang mereka menggunakan drone untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik.

Saat terjadi kebakaran, Nuraini menginstruksikan para mama lainnya untuk mengambil selang dan mulai memompa air untuk memadamkan api.

Baca juga: 5 Fakta Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Apa Saja?

Pada siang harinya, mereka akan makan siang sederhana di rumah Nuraini. Setelah itu, mereka akan lanjut berpatroli hingga pukul 15.30.

The Power of Mama didirikan oleh Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), yang merupakan afiliasi dari organisasi nirlaba lingkungan hidup, International Animal Rescue.

Direktur YIARI, Karmele Llano Sanchez, memutuskan membentuk regu pemadam kebakaran pertama yang semua anggotanya perempuan, setelah seorang petani setempat membakar hutan untuk membuka lahan.

Staf YIARI meminta petani laki-laki tersebut memadamkan api, namun dia tidak menghiraukannya. Hal serupa juga terjadi ketika mereka meminta pemerintah setempat turun tangan.

“Tapi kemudian kami memberi tahu istrinya yang kemudian menyuruh petani itu untuk pergi memadamkan apinya,” kata Sanchez.

Baca juga: Tunaikan Nazar, Relawan Pemadam Kebakaran Hutan Gunung Lawu Bermain Bola di Bawah Guyuran Hujan

Menurut Sanchez, pengalaman itu membuktikan bahwa perempuan dapat membantu mengubah prilaku masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan.

YIARI telah melatih anggota Power of Mama untuk memadamkan api, mengoperasikan drone dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman soal bahaya kebakaran lahan gambut.

Sanchez mengatakan tidak mudah menjadi relawan pemadam kebakaran di lahan gambut. Kebakaran lahan gambut sulit dideteksi karena terjadi di bawah tanah sehingga tidak selalu terlihat secara langsung.

Mereka juga menghadapi risiko kesehatan serius karena para perempuan tersebut terpapar banyak asap dan bisa saja terjebak di area yang terbakar.

Untuk menghindari hal itu, para perempuan ini wajib mengenakan masker pelindung dan diajarkan cara menyemprot air dari jarak yang aman.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Lawu Sisi Selatan Padam Setelah Diguyur Hujan

Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dari aksi yang mereka lakukan. Namun menurut Siti, beberapa perempuan pernah terluka, terutama ketika mereka terjatuh dari motor saat berkendara di medan yang sulit.

“Musim hujan memiliki tantangan tersendiri: Power of Mama harus menyesuaikan diri dengan patroli menggunakan perahu, melintasi daerah banjir,” kata Sanchez.

Aktivis hak-hak perempuan dan lingkungan hidup dari Kalimantan Barat, Leli Khairnur, mengatakan bahwa perempuan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di tengah masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com