AMBON, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku.
Kebakaran terjadi tepat di kawasan hutan jati yang berada di antara petuanan Desa Tutukey dan Desa Batumiau, Rabu (15/11/2023).
Saat kebakaran mulai meluas, warga bersama sejumlah anggota Polsek Sewaru kemudian mendatangi lokasi untuk memadamkan kebakaran.
Kapolres Maluku Barat Daya AKBP Pulung Wietono mengatakan, pemadaman api dilakukan warga bersama anggotanya hanya dengan menggunakan ranting pohon.
Baca juga: Gempa M 6,1 Guncang Maluku Barat Daya
"Kejadiannya itu tadi malam, anggota kami lima orang bersama warga datang ke lokasi kebakaran sambil memadamkan api dengan ranting pohon," kata Pulung kepada wartawan, Kamis (16/11/2023).
Pulung mengakui peralatan yang digunakan untuk memadamkan api hanya seadanya. Hal itu membuat warga bersama polisi harus berjibaku ekstra keras untuk menahan kobaran api tidak menjalar lebih luas lagi.
"Jadi anggota bersama warga bahu-membahu memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya, alhasil api berhasil dipadamkan setelah melalui perjuangan panjang," ungkapnya.
Adapun kebakaran tersebut menyebabkan lebih dari satu hektare lahan hutan terbakar.
Menurut Pulung, kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu mulai terjadi seiring datangnya musim kemarau di wilayah tersebut.
Terkait hal itu ia mengaku para anggota Babinkantibmas dan anggota Polsek telah memberikan sosialisasi ke masyarakat agar lebih waspada saat memasuki musim kemarau.
"Selain itu, warga juga telah diarahkan untuk selalu waspada dan melaporkan segera jika menemukan adanya kebakaran di sekitar lingkungan pedesaan," katanya.
Ia menambahkan pihaknya akan tetap siap dan siaga untuk mengantisipasi bahaya kebakaran hutan yang dapat saja teejadi saat musim kemarau di wilayah itu.
Baca juga: Berkas Lengkap, 4 Tersangka Korupsi Dana Desa di Maluku Barat Daya Dilimpahkan ke Jaksa
"Dengan adanya kolaborasi yang baik antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan ancaman karhutla dapat diminimalisir sehingga lingkungan dapat terjaga dan terhindar dari bahaya kebakaran," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.