Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sapi Ternak di Bangka Belitung Terjangkit LSD

Kompas.com - 27/02/2024, 14:40 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Ratusan sapi di Kepulauan Bangka Belitung dilaporkan terjangkit lumpy skin disease (LSD). 

Kasus ternak dengan penyakit tersebut tersebar di Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 212 kasus, Bangka 90 kasus, dan Bangka Barat 14 kasus.

"Kita sudah kerahkan tim untuk melakukan penanganan, penularan, dan penyebaran LSD ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel Edi Romdoni di Pangkalpinang, Selasa (27/2/2024), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Penyakit LSD pada Ternak Menyebar di 8 Kecamatan Purworejo, Dinas Lakukan Penyuntikan Obat dan Vitamin

Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel Correy Wahyu Adi S mengatakan penularan dan penyebaran virus LSD cukup cepat dari sapi ke sapi lainnya melalui sentuhan.

Serangga penghisap darah seperti nyamuk, caplak, dan lalat juga jadi sumber penularan.

Penularan pun bisa terjadi dari induk yang sakit kepada anak di dalam kandungan dan melalui air susu, jarum suntik yang tidak steril yang digunakan berulang-ulang, serta pakan dan air minum yang tercemar ludah hewan yang terinfeksi virus.

"Saat ini kami terus berupaya mencegah penularan virus ini. Ternak terjangkit LSD bisa menyebabkan kematian karena lemah, tidak mau makan dan minum," katanya.

Baca juga: Belasan Sapi di Lumajang Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Diselidiki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com