KOMPAS.com-Ratusan sapi di Kepulauan Bangka Belitung dilaporkan terjangkit lumpy skin disease (LSD).
Kasus ternak dengan penyakit tersebut tersebar di Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 212 kasus, Bangka 90 kasus, dan Bangka Barat 14 kasus.
"Kita sudah kerahkan tim untuk melakukan penanganan, penularan, dan penyebaran LSD ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel Edi Romdoni di Pangkalpinang, Selasa (27/2/2024), seperti dilansir Antara.
Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel Correy Wahyu Adi S mengatakan penularan dan penyebaran virus LSD cukup cepat dari sapi ke sapi lainnya melalui sentuhan.
Serangga penghisap darah seperti nyamuk, caplak, dan lalat juga jadi sumber penularan.
Penularan pun bisa terjadi dari induk yang sakit kepada anak di dalam kandungan dan melalui air susu, jarum suntik yang tidak steril yang digunakan berulang-ulang, serta pakan dan air minum yang tercemar ludah hewan yang terinfeksi virus.
"Saat ini kami terus berupaya mencegah penularan virus ini. Ternak terjangkit LSD bisa menyebabkan kematian karena lemah, tidak mau makan dan minum," katanya.
Baca juga: Belasan Sapi di Lumajang Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Diselidiki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.