Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Sawit di Malaysia Selundupkan 33 Kg Sabu ke Nunukan, Mengaku untuk Pengobatan Mertua

Kompas.com - 12/02/2024, 15:42 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Satreskoba Polres Nunukan, Kalimantan Utara, mengamankan seorang wanita bernama H (29) warga Dusun Datara RT 001/002 Desa Datara, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulsawesi Selatan, Minggu (11/2/2024).

IRT yang merupakan buruh kelapa sawit di Sabah, Malaysia ini nekat menyelundupkan 33 kg sabu dan 1.243 butir pil ekstasi.

Baca juga: Ambulans Pelat Merah di Aceh Disalahgunakan untuk Angkut Sabu-sabu, Kadinkes Pecat 1 Pegawai

Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandya mengungkapkan, operasi penangkapan H bermula saat polisi menindaklanjuti info adanya narkoba pengiriman besar dari Tawau, melalui jalur ilegal Pulau Sebatik.

"Narkotika yang dibawa H akan dibawa ke Sulawesi sekalian pulang kampung. H akan membawa barang haram tersebut ke Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, untuk dinaikkan ke kapal laut KM Pantokrator tujuan Parepare," ujar Taufik, dalam jumpa pers, Senin (12/2/2024).

Informasi adanya pengiriman besar paket narkoba diterima polisi pada 5 Februari 2024.

Polisi kemudian melakukan pengintaian dan penyekatan di sejumlah rute rawan yang biasa menjadi jalur penyelundupan calon TKI ilegal.

Pada Jumat (9/2/2024), petugas mendapati sebuah perahu dengan muatan 16 TKI yang masuk Nunukan secara ilegal.

"Kita lakukan penggeledahan. Saat itu, kami tidak menemukan adanya narkoba," ujar Taufik lagi.

Polisi masih mengintai seluruh gerak-gerik TKI yang ditampung di sebuah rumah di Jalan Lingkar Nunukan.

Keesokan harinya, Sabtu (10/2/2024), barang bawaan para calon TKI ilegal ini sampai di Nunukan dengan kapal lain.

"Seluruh barang tersebut, dinaikkan mobil pikap, dibawa ke Pelabuhan Tunon Taka. Kami lakukan koordinasi dengan Bea Cukai Nunukan, untuk meminjamkan mesin x-ray pelabuhan. Dan akhirnya kami mendapat 33 Kg sabu sabu dan 1.243 butir pil esktasi merk LV dari hasil scan x-ray," imbuhnya.

Obat-obatan terlarang itu disembunyikan di dalam bak mandi dan cool box.

Ada 20 kg sabu yang dimasukkan dalam bungkus teh China merk Guan Yin Wang, yang disimpan di tumpukan bak mandi yang ditumpuk tinggi, lalu dilubangi di bagian tengah, serta ditutup dengan banyak makanan asal Malaysia untuk menyamarkan narkoba.

Dan ada 13 Kg lain dengan kemasan pipih, disembunyikan di sela sela cool boks, berisi aneka jajanan made in Malaysia. Termasuk kotak kecil berisi 1.243 butir pil ekstasi merk LV.

"Tersangka H mengaku sabu tersebut milik suami istri di Malaysia yang tak ia ketahui namanya. Dia mendapat barang tersebut sudah dikemas dalam bak dan cool boks. Ia tidak tahu siapa penerima barang di Parepare. H dikendalikan oleh suami istri pemilik narkoba melalui Hp," kata Taufik lagi.

Baca juga: Kedapatan Transaksi Sabu di Dalam Rumah, IRT di Sumbawa Dibekuk Polisi

Halaman:


Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com