Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Sulut Akui Masa Tenang Jadi Fase Krusial Politik Uang

Kompas.com - 10/02/2024, 06:55 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa tenang Pemilu 2024 akan berlangsung pada 11-13 Februari 2024, sebelum hari pencoblosan pada 14 Februari.

Rentang waktu ini merupakan salah satu fase paling krusil untuk menguji integritas seluruh elemen bangsa. Demikian disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara, Ardiles Mario Revelino Mewoh.

Diakuinya, masa tenang merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilu karena bakal menguji integritas seluruh elemen bangsa termasuk di dalamnya Bawaslu dan peserta pemilu.

Baca juga: Ratusan Pemuda di Malang Gelar Doa untuk Indonesia, Berharap Tak Ada Kecurangan Pemilu

Berdasarkan pengalaman, masa tenang cenderung diwarnai praktek-praktek kecurangan.

"Berdasarkan pengalaman kita baik pada agenda pemilihan kepala daerah maupun agenda pemilu sebelumnya, masa tenang cenderung diwarnai dengan praktik-praktik kecurangan;"

"Politik uang, propaganda isu SARA, penyebaran berita bohong untuk saling menjatuhkan di antara sesama peserta, bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antarmassa pendukung peserta pemilu," kata Ardiles dalam keterangan tertulis, Jumat (9/2/2024).

Ardiles mengatakan, praktik-praktik seperti itu tentu mengancam keutuhan bangsa.

Salah satu persoalan klasik lainnya yang sering dihadapi dalam setiap penyelenggaraan pemilu maupun pemilihan, yaitu kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara  agar menang.

Cara itu termasuk melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional untuk memengaruhi pilihan masyarakat.

Baca juga: Heru Budi Ajak TNI-Polri Antisipasi Kecurangan Pemilu 2024 di Jakarta

Ardiles menegaskan, politik uang jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi, melahirkan pemimpin bermental koruptor, menghambat pembangunan serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan.

"Oleh karena itu, seluruh jajaran pengawas pemilu bersama-sama dengan masyarakat harus menggaungkan kita tolak dan lawan politik uang," tegasnya.

Ardiles juga mengajak seluruh elemen masyarakat harus bersinergi mewujudkan pemilu berintegritas, pemilu bersih dan bermartabat.

"Bawaslu meyakini dengan dukungan pemerintah, TNI dan Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta peran media yang informatif kita dapat melaksanakan pemilu ini dengan damai," sebutnya.

Baca juga: Bawaslu Jabar Sebut Masa Tenang Pemilu 2024 Waktu Krusial Politik Uang

Diketahui, total keseluruhan pengawas ad hoc Bawaslu Sulut ada 10.592 orang yang tersebar dari ujung Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud sampai Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Jumlah ini terdiri dari Panwaslu Kecamatan sebanyak 513 orang, Pengawas Desa Kelurahan 1.839 orang dan Pengawas TPS 8.240 orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Regional
Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com