Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Bima dan Dompu 5 Hari ke Depan

Kompas.com - 06/01/2024, 05:53 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem selama lima hari ke depan di wilayah Bima dan Dompu.

Hal tersebut menyusul adanya dinamika atmosfer yang menunjukkan peningkatan curah hujan di Indonesia, termasuk wilayah Bima dan Dompu di NTB.

"Kondisi atmosfer saat ini mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa hari kedepan," kata Kepala BMKG Bima, Syaiful Annas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/1/2024) malam.

Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, KPU Sumenep Akan Dahulukan Distribusi Logistik ke Kepulauan

Syaiful Annas menjelaskan, pembentukan awan hujan intensif di wilayah tersebut terjadi karena aktifnya gelombang atmosfer Madden Jullian Oscillation (MJO) di fase tiga, gelombang Rosbby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah NTB.

Kondisi ini juga didukung suhu muka laut yang menunjukkan anomali positif, atau lebih hangat dengan kelembapan udara sekitar 60 sampai 80 persen.

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan di 10 Wilayah NTB

Dengan melihat perubahan cuaca ini, lanjut dia, masyarakat patut waspada terhadap ancaman bencana alam hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan hujan es di wilayah Bima dan Dompu.

"Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi," ungkapnya.

Menurutnya, bencana alam tersebut berisiko terjadi di sejumlah wilayah, seperti halnya di Kecamatan Tambora, Sanggar, Soromandi, Ambalawi, Bolo, Palibelo, Donggo, Madapangga, Wawo, Langgudu, Lambu, Belo, Lambitu, Parado dan Monta di Kabupaten Bima.

Sedangkan di Kabupaten Dompu, beresiko terjadi di Kecamatan Huu, Pajo, Dompu, Woja, Kempo, Pekat, Kilo dan Manggelewa.

Sementara di Kota Bima, resiko terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut merata di Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat dan Asakota.

Adapun gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter beresiko terjadi di perairan selatan Bima dan Samudra Hindia Selatan NTB.

"Menyikapi kondisi ini pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan, khususunya wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu," harap Syaiful Annas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com