Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting Jateng Bakal Meningkat Jadi 21 Persen, Pj Nana Minta Kepala Daerah Contoh Kota Semarang

Kompas.com - 28/12/2023, 18:26 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebut tidak ada penurunan angka stunting yang signifikan di Jateng.

Nana mengungkapkan, data 2021 stunting berada di posisi 20,9 persen. Kemudian 2022 turun 0,1 persen.

"Tadinya kita berharap di tahun 2023 adanya suatu penurunan yang tajam, tapi memang sampai saat ini untuk stunting belum turun, informasi yang saya dapat ada kemungkinan kita termasuk yang meningkat dari 20,8 jadi 21 persen. Nah ini saya tahu selama ini bapak ibu sekalian sudah berupaya tetapi belum optimal," ungkap Nana dalam sambutannya di kompleks gubernur, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Kepala BKKBN Sebut 15,3 Persen Calon Pengantin di Kota Batu Berisiko Lahirkan Bayi Stunting

Meski menghadiri acara "Penyerahan Penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM", Nana mengawali sambutan terkait penanganan stunting bertepatan dengan kunjungan Wapres Ma'ruf Amin ke Kota Semarang di hari yang sama.

Pihaknya meminta daerah yang memiliki catatan presentase stunting tinggi, khususnya 17 kabupaten yang masuk kategori kemiskinan ekstrem untuk belajar ke Kota Semarang yang berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 1,6 persen.

"Saya lihat ada juga yang sudah optimal, ada beberapa daerah ini ada malah peningkatannya sangat tajam jadi bukan menurunkan tapi ini malah meningkat masalah stunting ini," bebernya.

Baca juga: Bupati Tamba Ajak Masyarakat Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Jembrana

Bahkan bila angka Kota Semarang terlalu jauh, Nana berharap kepala daerah dapat menekan prevalensi stunting paling tidak 14 persen, sebagaimana target penurunan stunting di Jateng.

"Tidak harus seperti Kota Semarang karena target kita adalah di 14 persen, ini ada beberapa kabupaten tidak perlu saya sebutkan tapi saya minta coba harus punya ada rasa tanggung jawab terhadap masalah stunting ini," imbaunya.

Ia menambahkan masih ada daerah yang memiliki angka stunting sekitar 25-28 persen. Mereka diminta mengikuti jejak keseriusan Kota Semarang menangani masalah stunting.

"Kita masih ada yang di 28 persen, ada yang 27, ada yang 25 tetapi mengapa di Kota Semarang ini bisa di posisi 1,6 persen ini karena adanya suatu keseriusan, ada rasa tanggung jawab bagaimana menurunkan stunting ini," lanjutnya.

Kendati demikian, Nana enggan menyebutkan daerah yang berpotensi mengalami kenaikan prevalensi stunting karena belum ada rilis data secara resmi.

"Kalau saya sebutkan belum turun ini, siapa tau di tahun 2023 dia udah turun, itu (data) di tahun 2022 lho, kalau sudah ada hitam di atas putih baru kita sampaikan," katanya.

Kendati demikian, pihaknya terus mendorong adanya kolaborasi lintas sektor untuk menggenjot penuntasan stunting.

"Coba ajak misalnya dari dandim, kemudian kapolres atau maksimalkan BKKBN yang ada di daerah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com