Salin Artikel

Angka Stunting Jateng Bakal Meningkat Jadi 21 Persen, Pj Nana Minta Kepala Daerah Contoh Kota Semarang

SEMARANG, KOMPAS.com-Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebut tidak ada penurunan angka stunting yang signifikan di Jateng.

Nana mengungkapkan, data 2021 stunting berada di posisi 20,9 persen. Kemudian 2022 turun 0,1 persen.

"Tadinya kita berharap di tahun 2023 adanya suatu penurunan yang tajam, tapi memang sampai saat ini untuk stunting belum turun, informasi yang saya dapat ada kemungkinan kita termasuk yang meningkat dari 20,8 jadi 21 persen. Nah ini saya tahu selama ini bapak ibu sekalian sudah berupaya tetapi belum optimal," ungkap Nana dalam sambutannya di kompleks gubernur, Kamis (28/12/2023).

Meski menghadiri acara "Penyerahan Penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM", Nana mengawali sambutan terkait penanganan stunting bertepatan dengan kunjungan Wapres Ma'ruf Amin ke Kota Semarang di hari yang sama.

Pihaknya meminta daerah yang memiliki catatan presentase stunting tinggi, khususnya 17 kabupaten yang masuk kategori kemiskinan ekstrem untuk belajar ke Kota Semarang yang berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 1,6 persen.

"Saya lihat ada juga yang sudah optimal, ada beberapa daerah ini ada malah peningkatannya sangat tajam jadi bukan menurunkan tapi ini malah meningkat masalah stunting ini," bebernya.

Bahkan bila angka Kota Semarang terlalu jauh, Nana berharap kepala daerah dapat menekan prevalensi stunting paling tidak 14 persen, sebagaimana target penurunan stunting di Jateng.

"Tidak harus seperti Kota Semarang karena target kita adalah di 14 persen, ini ada beberapa kabupaten tidak perlu saya sebutkan tapi saya minta coba harus punya ada rasa tanggung jawab terhadap masalah stunting ini," imbaunya.

Ia menambahkan masih ada daerah yang memiliki angka stunting sekitar 25-28 persen. Mereka diminta mengikuti jejak keseriusan Kota Semarang menangani masalah stunting.

"Kita masih ada yang di 28 persen, ada yang 27, ada yang 25 tetapi mengapa di Kota Semarang ini bisa di posisi 1,6 persen ini karena adanya suatu keseriusan, ada rasa tanggung jawab bagaimana menurunkan stunting ini," lanjutnya.

Kendati demikian, Nana enggan menyebutkan daerah yang berpotensi mengalami kenaikan prevalensi stunting karena belum ada rilis data secara resmi.

"Kalau saya sebutkan belum turun ini, siapa tau di tahun 2023 dia udah turun, itu (data) di tahun 2022 lho, kalau sudah ada hitam di atas putih baru kita sampaikan," katanya.

Kendati demikian, pihaknya terus mendorong adanya kolaborasi lintas sektor untuk menggenjot penuntasan stunting.

"Coba ajak misalnya dari dandim, kemudian kapolres atau maksimalkan BKKBN yang ada di daerah," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/12/28/182626678/angka-stunting-jateng-bakal-meningkat-jadi-21-persen-pj-nana-minta-kepala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke