KOMPAS.com - Mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi joki tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Bandar Lampung untuk dua peserta.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Lampung Kombes Umi Fadilah mengatakan, pelaku berinisial RDS (20) itu sempat menyamar menjadi peserta tes pada Jumat (10/11/2023).
"RDS menjadi joki tes CPNS untuk dua orang peserta, tetapi berbeda hari," ujar Umi, Senin (20/11/2023).
Ia menyamar menjadi peserta N dalam pelaksanaan tes pada Jumat (10/11/2023).
"Hari itu sebenarnya RDS tidak lolos saat verifikasi identitas dengan data di server. Tapi dia kabur," ucapnya.
Aksi N akhirnya terhenti pada Senin (13/11/2023). Waktu itu, RDS kembali tak lolos sewaktu dicek identitasnya dengan data di server.
"Dia langsung diamankan," ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswi ITB yang Ditangkap di Lampung Jadi Joki 2 Peserta Seleksi CPNS
Umi menuturkan, polisi telah mengantongi nama peserta tes CPNS yang menyewa RDS. Dua orang itu berinisial N, warga Kabupaten Lampung Tengah, Lampung; dan D, warga Palembang, Sumatera Selatan.
Sebagai biaya menjalankan aksi, RDS dijanjikan memperoleh uang Rp 25 juta.
Bayaran tersebut baru akan diberikan seusai peserta pengguna joki dinyatakan lulus ujian CAT (Computer Assisted Test).
"Tapi kalau tidak lulus, uang itu tidak diberikan sebesar yang dijanjikan," tutur Umi, Senin.
Untuk menyiapkan perjokian tersebut, RDS diduga tidak beraksi sendirian. Ia dibantu tiga orang lainnya. Polisi mengungkapkan, ketiga orang tersebut juga merupakan mahasiswa ITB.
"Sedang dikembangkan, anggota Ditreskrimsus masih mengejar pelaku lain," jelas Umi, Jumat (17/11/2023).
Adapun ketiga orang itu berperan menyiapkan fasilitas bagi RDS, yaitu menyiapkan dan mengolah identitas palsu supaya RDS bisa masuk ke lokasi ujian.
Baca juga: Mahasiswi ITB Joki Seleksi CPNS Kejaksaan Dijanjikan Bayaran Rp 25 Juta