Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah dan Anak di Pulau Buru Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi karena Sakit Tak Kunjung Sembuh

Kompas.com - 06/11/2023, 17:20 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - NT (29), Seorang warga Dusun Kusu-Kusu, Desa Wamsisi, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, bersama anaknya E yang baru berusia 4 tahun tewas secara mengenaskan.

Kedua korban ditemukan dalam posisi tubuh tergantung dengan leher terlilit tali di bawah sebuah pohon di kebun milik korban pada Jumat (3/11/2023).

Diduga kedua korban nekat memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tak lazim karena sudah tak tahan lagi dengan penyakit yang selama ini diderita.

Baca juga: Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Penemuan kedua jasad korban ini pun sontak menghebohkan warga di desa tersebut.

Kepala Seksi Humas Polres Pulau Buru Ipda Rusman Aufat mengatakan, kedua korban ditemukan saat keluarga mendatangi kebun milik korban.

"Kedua korban ini mereka tinggal di kebun tidak di perkampungan, jadi mereka ini ditemukan keluarganya yang datang berkunjung," kata Rusman kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (6/11/2023).

Ia mengungkapkan, dari keterangan yang diperoleh kedua korban ini tewas bunuh diri.

Adapun soal alasan kedua korban nekat memilih mengakhiri hidup dengan jalan pintas karena diduga depresi lantaran penyakit yang mereka derita tak kunjung sembuh.

"Dugaan sementara itu karena sakit yang diderita tak kunjung sembuh, dan mereka ini kan memilih hidup sendiri," ujarnya.

Baca juga: WN India Pemilik Restoran di Bali Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat untuk Karyawan

Kepala Satuan Reskrim Polres Buru Selatan Iptu Yefta Marson Malasa juga mengakui bahwa kedua korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena tak tahan lagi dengan penyakit menahun yang diderita.

"Informasi dari pihak keluarga kedua korban ini bunuh diri karena depresi sebab penyakitnya tak kunjung sembuh," ujarnya.

Polisi yang mendapatkan informasi tersebut kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.

Selanjutnya, polisi meminta pihak keluarga agar kedua jasad korban diautopsi tetapi ditolak.

"Keluarga menolak dilakukan autopsi," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com