Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di 2 Distrik Teratasi, Bupati Yahukimo: Tak Perlu Lagi Ada Posko Bencana

Kompas.com - 31/10/2023, 18:21 WIB
Dhias Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YAHUKIMO, KOMPAS.com - Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengklaim bencana longsor yang terjadi di Distrik Anggruk pada 2 Oktober 2023 dan Distrik Panggema 20 Oktober 2023 sudah teratasi.

Menurut dia, penanganan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, lebih untuk memastikan masyarakat tidak akan menjadi korban bencana.

"Pemerintah telah membentuk satgas yang di dalamnya termasuk BNPB pusat untuk secara bersama-sama dengan pemerintah daerah bekerja sama untuk merekonstruksi kondisi di sana," ujarnya seusai meresmikan Gereja GKI Bethel Panggema, Selasa (31/10/2023).

Ia menjelaskan, bencana longsor di kedua distrik tersebut memiliki skala berbeda.
Longsor yang terjadi di Distrik Anggruk berskala lebih besar karena volume tanah yang jatuh cukup besar dan mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di atas gunung.

Baca juga: Satu Korban Longsor Subulussalam Dirujuk ke Banda Aceh, 3 Orang Belum Ditemukan

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Yahukimo sudah membuat posko pengungsian sementara dan akan merelokasi masyarakat ke lokasi yang lebih aman.

"Longsor di Anggruk memang agak unik karena dampak dari arus air dari Kali Yahuli yang terus mengikis sehingga perlu ada penanganan secara serius," kata Didimus.

"Namun begitu, pemda dalam hal ini telah melakukan penanganan awal dengan memindahkan masyarakat yang mendiami area rawan longsor ke tempat yang lebih aman, termasuk mendroping keperluan masyarakat mulai dari Bahan Makanan, Sembako hingga material bangunan," sambungnya.

Kemudian untuk longsor di Panggema, Didimus menjelaskan bahwa skalanya tidak terlalu besar. Namun reruntuhan tanah dan batu merusak lapangan terbang yang merupakan satu-satunya akses transportasi di wilayah tersebut.

Kerusakan tersebut kemudian secara swadaya diperbaiki oleh masyarakat yang ingin lapangan terbang kembali bisa dibuka.

Kini Lapangan Terbang Panggema sudah kembali bisa digunakan, tetapi Didimus mengkhawatirkan potensi bencana yang sama di wilayah itu sehingga diperlukan langkah antisipasi.

"Ke depannya pemerintah berecana membuat talud untuk sisi landasan bandara agar lebih baik dengan menggunakan bronjong agar dapat menahan beban tanah," tuturnya.

Karenanya Didimus menegaskan untuk sementara kedua distrik yang terdampak bencana longsor sudah teratasi, tetapi ia berharap pemerintah pusat bisa membantu pemerintah daerah untuk upaya pencegahan dalam jangka panjang.

"Saya berharap untuk Panggema dan Anggruk semua sudah klir dan tugas pemerintah adalah bagaimana men-follow up pembangunan, yang tentunya perlu penganggaran," kata Didimus.

Baca juga: Update Serangan KKB di Yahukimo, Identitas 6 Mayat Penambang Terungkap

Bupati juga meminta kepada semua pihak untuk tidak terlalu membesar-besarkan kejadian longsor di dua distrik tersebut, apalagi kelompok yang berkedok soludaritas bencana.

"Tidak perlu lagi ada posko-posko bencana dan sebagainya, apalagi kelompok solidaritas yang meminta sumbangan bencana, itu tidak benar. Pemerintah sudah atasi dan sudah klir," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com