Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Yahukimo Bantah 11 Warga Meninggal karena Bencana Kelaparan di Amuma

Kompas.com - 25/10/2023, 20:24 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, Papua Pegunungan, membantah informasi bencana kelaparan di Distrik Amuma yang menyebabkan 11 orang warga meninggal dunia.

Hal tersebut dipastikan setelah tim dari Pemerintah Kabupaten Yahukimo turun ke Distrik Amuma pada Rabu (25/10/2023).

Baca juga: 11 Warga Dilaporkan Meninggal akibat Bencana Kelaparan di Yahukimo

"Tidak ada bencana kelaparan maupun kematian massal di Distrik Amuma. Rabu pagi tim Pemerintah Kabupaten Yahukimo yang dipimpin langsung Kepala Dinas Sosial dr Leo turun langsung ke Distrik Amuma untuk mengonfirmasi kejadian sebagaimana laporan kepala distrik yang disampaikan lewat media," ujar Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, melalui keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023) malam.

Didimus mengungkapkan, setelah timya turun ke Amuma, diketahui ada 22 warga meinggal dunia, empat orang di antaranya merupakan Lansia.

Namun jumlah kematian tesebut terjadi dalam kurun waktu delapan bulan dan disebabkan oleh berbagai keluhan, seperti kelelahan sampai penyakit bawaan. Dengan kata lain hal itu tidak seperti yang dilaporkan oleh Kepala Distrik Amuma Zakeus Lagowan.

Baca juga: KKB Tewaskan 7 Penambang di Yahukimo, TNI: Korban Murni Sipil, Bukan Intel

Zakeus menyebutkan ada 11 orang meninggal karena kelaparan dalam kurun waktu tiga minggu atau sejak awal Oktober 2023.

"Kematian yang terjadi sejak Februari hingga Oktober ini disebabkan karena sakit dan terjadi bukan di tempat yang sama secara massal karena lapar," kata Didimus.

Pemerintah Kabupaten Yahukimo, sambung Didimus, sudah melakukan tindakan dengan mengirim bantuan bahan makanan sebanyak 4 ton ke Amuma.

Selain itu, Didimus pun menegaskan akan menindak jajarannya yang diketahui tidak berada di tempat tugas sehingga informasi mengenai bencana kelaparan tersebut tersebar tanpa dasar yang kuat.

"Pemerintah juga menyoroti Kepala Puskesmas di Distrik Amuma yang tidak pernah ada di tempat tugas, sehingga dalam waktu dekat pemerintah akan mengganti Kepala Puskesmas di sana," cetusnya.

Baca juga: KKB Tewaskan 7 Penambang di Yahukimo, TNI: Korban Murni Sipil, Bukan Intel

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dstrik Amuma Zakeus Lagowan menyebut ada11 wargaya yang meninggal akibat bencana kelaparan.

"Itu betul (11 warga meninggal), murni karena kelaparan, mereka meninggal mulai Oktober," kata dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (19/10/2023).

Ia mengaku telah melaporkan hal tersebut ke Pemerintah Kabupaten Yahukimo.

Sementara Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram menjelaskan, laporan mengenai bencana kelaparan datang dari salah satu kepala kampung di Amuma dan bukan dari Pemerintah Distrik.

Atas laporan tersebut, Pemerinth Kabupaten Yahukimo kemudian mengirim bantuan beras sebanyak 4 ton yang dikirim menggunakan pesawat carteran.

Baca juga: Satgas Operasi Damai Cartenz Evakuasi 9 Orang yang Melarikan Diri Saat KKB Serang Yahukimo

"Dalam satu bulan ini ada keluhan tentang kelaparan. Untuk Distrik Amuma ini beberapa waktu lalu ada yang menghadap tapi bukan kepala distrik, tapi salah satu kepala kampung  lalu kami salurkan bantuan beras 4 ton dengan diantar menggunakan pesawat terbang," tuturnya.

Esau pun menyebut informasi mengenai 11 warga Amuma yang meninggal akibat kelaparan belum terkonfirmasi karena belum adanya laporan resmi dari pemerintah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com