Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Pesisir Paling Cepat Alami Penurunan Tanah, Wali Kota Semarang Minta Warga Beralih ke Air PDAM

Kompas.com - 12/10/2023, 17:06 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) meminta agar masyarakat, terutama di kampung pesisir segera beralih dari air tanah ke air PDAM.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, sumur yang bersumber dari air tanah berpotensi mengakibatkan penurunan tanah yang dapat berdampak buruk ke kehidupan warga.

Baca juga: BERITA FOTO: Kajian Penurunan Tanah di Pekalongan, Ancaman Putusnya Akses Jalan hingga Ubah Mata Pencaharian Warga

"Karena banyak sumur-sumur yang bersumber air tanah bisa berakibat penurunan tanah yang luar biasa," jelasnya di daerah Kelud Semarang, Kamis (12/10/2023).

Dia menjelaskan, penurunan tanah di Kota Semarang di beberapa titik mencapai sembilan centimeter dalam beberapa tahun terakhir. Dengan menggunakan air PDAM penurunan tanah bisa dicegah.

"Karena menurut informasi, di kawasan pesisir yang paling cepat mengalami penurunan tanah adalah Kota Semarang,” terangnya.

Apalagi, lanjutnya, selama musim kemarau tahun ini pasokan air PDAM Kota Semarang dinilai berhasil akan mampu menyediakan air hingga Februari 2024 ke warga Semarang.

"Kebutuhan air bersih sampai Desember yang ada di PDAM sudah aman. Bisa mengcover bukan hanya Desember, tapi sampai Februari sesuai ramalan El Nino,” ujar perempuan yang akrab disapa Ita tersebut.

Ita juga mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan PDAM dalam memberikan pelayanan masyarakat, seperti memberikan reward atau hadiah bagi konsumen PDAM yang melakukan pembayaran tepat waktu lewat Launching Pelayanan Pelanggan Premium.

“PDAM terus melakukan pelayanan prima sehingga hari ini juga dilaunching pelayanan pelanggan premium. PDAM ini juga terus berbenah dan selalu melakukan support untuk Kota Semarang," ujar dia.

Rencananya, pekan depan tim K-Water juga akan memberikan studi kelayakan untuk penyedia air bersih di Kota Semarang.

“Kami akan menerima tim K-Water ini setelah mereka menyelesaikan assesmennya untuk program Smart Water Managemen, dan ini diharapkan menjadi upaya-upaya peningkatan pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat di Kota Semarang,” paparnya.

Baca juga: Meninjau Lokasi Penurunan Tanah di Pekalongan, dari Stadion Sepak Bola hingga Daerah Permukiman Terendam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com