Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Korupsi di Anak Perusahaan BUMN, Makelar Tanah Ini Pernah Jadi Bakal Calon Wakil Bupati Wonosobo

Kompas.com - 03/10/2023, 13:45 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Jefri Asmara, makelar tanah dalam kasus korupsi Dana Pensiun Pelabuhan dan Pengerukan (DP4) Pelindo Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) sampai saat ini belum tertangkap. 

Berdasarkan informasi dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng, Jefri diduga belum keluar dari Pulau Jawa dan dicurigai ada oknum yang sengaja menyembunyikannya 

Belakangan, diketahui jika Jefri Asmara pernah menjadi bakal calon Wakil Bupati Wonosobo, Jateng dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pilkada tahun 2020. 

Data yang diterima Kompas.com melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonosobo, Jefri Asmara sempat akan berpasangan dengan Eks Bupati Wonosobo, Eko Purnomo. 

Baca juga: Untungkan Makelar Tanah Rp 4,9 Miliar, Mantan Dirut Anak Perusahaan BUMN di Salatiga Terseret Kasus Korupsi

Namun, pasangan tersebut tidak memenuhi syarat karena partai yang mengajukan hanya memiliki tiga kursi. 

Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, mengatakan keberadaan Jefri Asmara hingga kini masih terus diselidiki. Pihaknya pun telah bekerja sama dengan pihak Imigrasi Semarang untuk mencegah pelaku pergi dari Indonesia.

"Kami sudah lakukan pencekalannya dari Imigrasi Semarang," kata Kombes Pol Subagio dikonfirmasi, Selasa (3/10/2023).

Jefri Asmara terbukti terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan senilai Rp 13,7 miliar pada 2013 di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). 

Jefri Asmara, ikut menyelewengkan dana investasi lahan seluas 37.476 meter persegi bersama EW dan US yang merupakan mantan direktur dan manager DP4 Salatiga.

DP4 merupakan salah satu anak Perusahaan BUMN PT. Pelindo yang berada di Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). 

Dwi mengatakan, lahan tersebut dibeli dengan harga Rp 13,7 miliar. Pembelian tersebut telah menguntungkan tersangka lain berinisial Jefri Asmara sebesar Rp 4,9 miliar.

"Jefri Asmara merupakan broker, dia orang swasta yang membeli tanah dari masyarakat," jelas Dwi. 

Diketahui, harga tanah yang dari masyarakat jauh lebih rendah dari anggaran yang diberikan DP4 kepada JA. 

"Dari dana yang diberikan dari DP4 sebesar Rp 13,7 miliar, hanya dibayarkan Rp 7 miliar oleh JA," ungkap Dwi. 

Dia menambahkan bahwa tanah yang dibeli oleh Jefri Asmara ternyata masuk dalam zona pertanian kering di Salatiga. Sehingga tidak bisa digunakan untuk kepentingan perumahan dan tidak bisa dibalik nama.

Baca juga: Kepsek SMA di NTT Jadi Tersangka Korupsi Dana Bos, Berstatus Tahanan Rumah

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com