KOMPAS.com - Kemunculan beberapa makam kuno yang ada di dasar Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menjadi sebuah fenomena yang menarik perhatian masyarakat.
Tidak hanya makam kuno, beberapa reruntuhan yang merupakan sisa-sisa pemukiman warga yang lama tenggelam di dasar waduk juga bisa terlihat.
Baca juga: Fenomena Waterspout di Waduk Gajah Mungkur, Apa Bahayanya?
Kondisi ini terjadi saat musim kemarau yang membuat air di Waduk Gajah Mungkur surut, sehingga berbagai kenampakan yang ada di dasarnya bisa terlihat dengan jelas.
Menilik ke belakang, fenomena ini juga tidak lepas dari sejarah Waduk Gajah Mungkur dan proses yang dilakukan selama pembangunannya.
Baca juga: Penataan Kawasan Waduk Gajah Mungkur Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
Beberapa cerita tentang Waduk Gajah Mungkur memang telah banyak diketahui oleh masyarakat, namun bagi yang baru pertama kali melihatnya pasti akan merasa heran.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah berbagai fakta terkait Waduk Gajah Mungkur yang menarik untuk disimak.
Baca juga: Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute
Waduk Waduk Gajah Mungkur berada di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Waduk yang dibangun dari tahun 1976 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 17 November 1981.
Adapun rencana pembangunan Waduk Gajah Mungkur sebagai waduk serbaguna ini dilakukan sejak tahun 1964.
Dikutip dari Harian Kompas, 17 November 1981, pembangunan waduk ini melibatkan 2.800 pekerja, termasuk 35 ahli dari Jepang sebagai penasihat.
Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur mencapai Rp 55 miliar, di antaranya Rp 34 miliar dari APBN dan sisanya merupakan bantuan Pemerintah Jepang.
Dikutip dari Harian Kompas, 18 November 1981, Waduk Gajah Mungkur menjadi merupakan satu dari empat waduk besar yang dibangun dalam Proyek Bengawan Solo.
Keberadaan waduk ini diharapkan bisa mengendalikan banjir di hilir sungai Bengawan Solo, mengairi daerah irigasi seluas 23.200 hektar, dan mampu menghasilkan 12,4 MW tenaga listrik.
Waduk yang memiliki luas 88 kilometer persegi ini mampu menampung debit air hingga 750 juta meter kubik.
Dengan ukuran dan daya tampung tersebut, Waduk Gajah Mungkur menjadi waduk terbesar di Jawa Tengah dan salah satu yang terbesar di Indonesia.