Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kawin Tangkap yang Terjadi di Sumba? Ini Penjelasan Budayawan

Kompas.com - 09/09/2023, 14:56 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Baru-baru ini ramai tayangan video aksi kawin tangkap di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat, sejumlah pria mengenakan pakaian adat dan bercelana pendek menangkap seorang perempuan yang berdiri dengan rekannya di samping sepeda motor di pinggir jalan raya.

Penangkapan itu terjadi ketika perempuan itu menunggu pengemudi kendaran yang sedang berada di dalam kios pinggiran jalan.

Sementara rekaman sebelah jalan memperlihatkan sejumlah orang berlari mengarah ke seorang perempuan dan langsung menangkapnya.

Sejumlah pria itu menggendong perempuan itu ke mobil dan kemudian dibawa pergi.

Baca juga: Fakta di Balik 4 Pria Ditangkap Usai Aksi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya

Kejadian ini menuai kontra dari masyarakat, dan mempertanyakan apakah benar kawin tangkap ini adalah tradisi dari Sumba. Berikut ini penjelasannya.

Apa itu kawin tangkap

Pemerhati budaya Sumba, Pater Robert Ramone menegaskan kawin tangkap bukan budaya orang Sumba.

"Yang jelas kawin tangkap bukanlah budaya orang Sumba, tapi ini adalah penyimpangan budaya," tegasnya, ujarnya usai video kawin tangkap viral, Jumat (8/9/2023).

Ramone menjelaskan, sebuah perkawinan yang berbudaya dan beradab umumnya terjadi di setiap daerah sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.

Selain itu, pria dan wanita yang hendak menikah terlebih dahulu harus ada kesepakatan kedua belah pihak termasuk dari orangtua.

Sementara itu, kawin tangkap adalah sebuah perkawinan tak normal dan lazim yang masih terjadi dalam masyarakat.

Baca juga: Aksi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT Terekam CCTV dan Videonya Viral di Medsos

Tentu kawin tangkap tidak hanya terjadi di Sumba saja, tapi di tempat lain pun terjadi, bahkan lebih seru seperti terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)," ungkapnya.

Dia menyebutkan, kawin tangkap atau paksa saat ini sudah jarang terjadi di Sumba dibandingkan 1970-an saat dirinya masih anak dan remaja di kampungnya Kodi, Sumba Barat Daya.

Alasan dilakukan kawin tangkap

Ramone menjelaskan, ada beberapa alasan munculnya kawin paksa, yakni pria dihina atau direndahkan oleh pihak keluarga wanita atau oleh wanita itu sendiri.

Sehingga, muncul balas dendam dengan cara menculik putrinya untuk dijadikan istri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com