PEKANBARU, KOMPAS.com - Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan seorang wanita bernama Kartini (41) yang dilakukan suami dan dibantu dua anaknya di Kota Dumai, Riau.
Seperti diketahui polisi telah menangkap suami korban SO (38) dan dua anaknya yang masih di bawah umur KT (12) dan LZP (14).
Pelaku SO membunuh korban bersama anaknya dengan cara dipukul menggunakan palu martil.
Baca juga: Warga Lempar Botol Saat Tahu Dalang Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat Divonis 15 Tahun Penjara
Setelah tewas, mayat korban dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke parit, dibantu anak kandung korban.
Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, para pelaku telah berencana membunuh Kartini.
"Pelaku SO sudah berencana membunuh korban," kata Dhovan kepada wartawan saat konferensi pers di Polres Dumai, Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Dua Bocah yang Bantu Ayah Bunuh Ibunya di Dumai Masih Berusia 14 dan 12 Tahun
Dhovan mengungkapkan, sebelum korban dihabisi dengan menggunakan martil, SO sempat melakukan percobaan pembunuhan terhadap istrinya dengan cara diracun.
SO membeli racun melalui online seharga Rp 560.000.
Lalu, SO menyuruh anak kandung korban, KT, untuk mencampurkan racun ke dalam kopi dan memberikannya kepada sang ibu.
"Pelaku SO sempat mencoba membunuh korban dengan diracun. Namun, cara itu tidak berhasil. Percobaan pembunuhan itu dilakukan SO 10 hari sebelum dibunuh secara sadis," ungkap Dhovan.
Dhovan mengatakan, SO nekat membunuh karena sakit hati dengan istrinya. Sang istri kerap berlaku kasar kepada SO dan juga dua anaknya.
Sehingga SO mengajak dua anaknya bersama-sama menghabisi nyawa Kartini.
Setelah korban tewas dan dibuang ke parit, pelaku SO melarikan diri. SO tidak membawa kedua anaknya kabur, karena sudah membuat kesepakatan.
Kedua anaknya sengaja ditinggalkan di Kota Dumai. Sebab jika kedua anaknya ditangkap polisi, SO meyakini mereka akan menerima sanksi lebih ringan dibanding dirinya.
"Sementara apabila SO tetap bersama kedua anaknya di Kota Dumai, dia mengaku takut apabila akan menerima hukuman mati sehingga tidak bisa bertemu dengan kedua anaknya kembali," sambungnya.