Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah yang Bantu Ayah Bunuh Ibunya di Dumai Masih Berusia 14 dan 12 Tahun

Kompas.com - 31/08/2023, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kartini (41), ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Jalan Akasia area PT Arara Abadi, RT 013, Kelurahan Bukit Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Riau pada Jumat (28/8/2023).

Terkait kematian Kartini, polisi mengamankan LZP (14) dan adiknya, KT (12) yang diduga bersengkongkol dengan sang ayah untuk membunuh korban yang tak lain adalah ibunya.

Sementara itu ayah LZP dan KT yang juga suami korban melarikan diri.

"Dua orang pelaku sudah kami amankan. Kedua pelaku anak kandung dan anak tiri korban. Sementara suami korban masih kami buru," kata Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton melalui pesan WhatsApps, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Di Balik Pembunuhan Kartini oleh Suami dan 2 Anaknya di Dumai, Korban Sempat Akan Bunuh Anak Tiri

Sering dipukuli dan dilarang sekolah

Kepada petugas, kedua pelaku mengaku sering dipukuli dan dilarang sekolah oleh korban. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Bayu Ramadhan Effendi, Senin (28/8/2023).

"Jadi anak anaknya ini sering dipukuli oleh korban, bahkan mereka dilarang sekolah, dan harus bekerja, jadi diduga sudah sering kali menerima perlakuan ini, diduga menjadi alasan mereka menghabisi korban," kata AKP Bayu.

Menurut Bayu, selama ini korban sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap suami dan dua anaknya.

Hal senada juga diceritakan Sunan Sunan Hariono, Ketua RT 10, Keluruhan Gurun Panjang, tempat korban tinggal.

Baca juga: 2 Bocah di Dumai Bantu Sang Ayah Bunuh Ibu Tirinya, Mengaku Lelah Sering Dipukuli Korban

Menurut dia, korban dan suami beserta dua anaknya berasal dari Jawa. Saat menikah, mereka sama-sama membawa anak dari pernikahan sebelumnya.

Korban membawa anak anak perempuan, dan suaminya membawa anak laki-laki.

Awalnya sang suami dan dua anaknya yang lebih dulu pindah ke Dumai pada pada April 2023. Sebulan kemudian, korban menyusul dari Jawa dan juga tinggal di Dumai.

"Selang sebulan korban menyusul pelaku dan anak-anaknya ke Dumai, jadi pelaku dan korban ini merupakan pasangan duda anak satu dan janda anak satu yang sudah menikah. jadi anak kandung korban ini pelaku perempuan dan anak laki laki merupakan anak tiri korban," katanya, Senin (28/8/2023).

Ia mengatakan korban dan suaminya berjualan bakso, sementara dua anaknya tidak sekolah.

Selama tinggal bersama, korban dan suaminya kerap bertengkar. Bahkan Sunan mengaku sempat diminta suami korban untuk menasihati korban.

"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar Rumah tangganya kembali harmonis, bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," imbuhnya.

Baca juga: Kartini Dibunuh Suami dan 2 Anaknya, Mayat Dibuang ke Parit di Dumai Riau

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com