Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Siswi SMP di Labuan Bajo Jadi Korban Kekerasan Seksual di Facebook

Kompas.com - 15/08/2023, 19:43 WIB
Nansianus Taris,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak 8 orang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi korban kekerasan seksual melalui media sosial Facebook.

Suster Frederika Tanggu Hana, koordinator Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan atau Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC) SSpS Flores Barat, mengatakan, modus yang digunakan pelaku yakni terlebih dahulu berteman dengan korban melalui media sosial Facebook.

Ia kemudian mengirimkan pesan yang menginformasikan bahwa pelaku sudah mengantongi foto tanpa busana korban.

"Tujuannya adalah untuk menakut-nakuti, sehingga anak-anak yang menjadi korban menuruti segala permintaan pelaku," ungkap Suster Frederika kepada wartawan di Labuan Bajo, Selasa (14/8/2023).

Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin Prihatin Kekerasan Seksual di Pesantren

Ia mengatakan anak-anak SMP yang menjadi korban rata-rata berusia 12 hingga 23 tahun.

Aktivis Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak ini melanjutkan, modus lain dari pelaku adalah berpura-pura menjadi polisi dengan memasang foto profil di Facebook menggunakan seragam lengkap.

Kemudian mengirim pesan kepada korban melalui media sosial. Dia menyampaikan, penyelesaian masalah itu adalah korban wajib mengirim foto tanpa busana agar aman.

Para korban yang masih usia SMP, kata dia, umumnya masih lugu dan menuruti semua permintaan pelaku karena ketakutan.

"Pelaku kasih tahu bahwa saya ini polisi sudah banyak urus kasus, kalau korban kirim foto lagi dengan sendirinya akan dihapus, anak ini tidak pikir panjang langsung kirim. Padahal itu foto pertama kali yang diterima pelaku ini," ungkap Suster Frederika.

Setelah mendapatkan foto dari korban pertama, pelaku kemudian menyasar korban lain, yakni teman sekolah siswa yang menjadi korban pertama.

Baca juga: Terduga Pelaku Kekerasan Seksual yang Dilantik Jadi Pejabat Kampus Unsoed Seharusnya Dinonaktifkan

 

Kepada korban kedua, pelaku mengatakan bahwa dirinya telah mengantongi foto tanpa busana milik temannya yakni korban pertama.

Modus itu ia gunakan untuk mendapatkan foto yang sama dari korban kedua. Modus serupa ia terapkan terhadap korban-korban lain.

"Korban ini sampai 8 orang dalam satu kelas. Mereka tidak saling bertanya juga karena takut. Pelaku betul-betul buat para korban menjadi ketakutan, apalagi anak-anak ini usianya rentan sekali yang tidak pernah pikir panjang terhadap apa yang diminta pelaku," ungkap dia.

Lebih parah lagi, lanjut dia, pelaku kemudian meminta para siswa yang menjadi korban untuk membuat video dalam keadaan tanpa busana. Ia mengancam mereka. Jika permintaan itu tidak dituruti, pelaku mengancam akan menyebarkan gambar tanpa busana itu ke guru dan orangtua.

"Anak-anak buat dalam keadaan tertekan. Mau tidak mau buat karena diancam. Demi tutup itu, anak-anak layani, tetapi itu yang justru membuat korban ini terperosok lebih jauh," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com