JAYAPURA, KOMPAS.com - Tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Jayapura, Papua, melakukan aksi demonstrasi terkait insentif Covid-19 yang belum dibayar.
Aksi demo ini berlangsung di depan halaman RSUD Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (11/8/2023).
Pantauan Kompas.com di halaman RSUD Abepura, terpampang beberapa spanduk dan pamflet bertuliskan "kami nakes RSUD Abepura dengan menyatakan sikap turunkan direktur". Ada juga tulisan "KPK segera mengaudit anggaran RSUD Abepura" dan beberapa tulisan lainnya sebagai bentuk protes dari para nakes di RSUD Abepura.
Baca juga: Dampak Kebakaran RSUD Abepura Jayapura, Pelayanan Pasien IGD Dilakukan di Tenda
Salah satu nakes di RSUD Abepura, Ikwal mengatakan, aksi yang dilakukan oleh nakes ini terhitung sudah empat kali dilakukan sejak 2021. Mereka meminta pertanggungjawaban atas insentif untuk nakes. Selain itu, mereka juga menyebut dana BPJS Covid-19 kurang transparan.
“Kami sudah ke Pemerintah Daerah Provinsi Papua, ke Inspektorat, Komisi III DPR Papua. Sehingga hari ini kami lakukan orasi lagi, menuntut hak kami,” katanya kepada wartawan, Jumat pagi.
Baca juga: Soal 2 Pasien Meninggal, Direktur RSUD Abepura: Bukan karena Kebakaran
Senada dengan itu, Kuasa Hukum Nakes RSUD Abepura dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua, Aris Howay mengatakan, ada sekitar ratusan nakes di RSUD Abepura yang belum dibayarkan insentifnya. Nilainya sekitar Rp 15 hingga Rp 17 miliar.
“Nakes di RSUD Abepura yang belum mendapatkan insentifnya adalah dokter, perawat, bidan, tenaga penunjang (laboratorium dan farmasi),” bebernya.
Dia menambahkan, insentif nakes RSUD Abepura yang belum dibayarkan sebanyak sembilan kali atau sembilan bulan. Enam bulan di tahun 2020 dan tiga bulan di tahun 2021.
“Berdasarkan data yang kami terima dari teman-teman nakes RSUD Abepura dan saya hitung ada sekitar Rp 15 hingga Rp 17 miliar belum dibayarkan tunggakan nakes,” tambahnya.
Dalam peryataan sikap yang dibacakan oleh perwakilan nakes RSUD Abepura, Rosalia, para nakes meminta Pemerintah Provinsi Papua agar segera menganti atau mencopot Direktur RSUD Abepura.