Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kebakaran RSUD Abepura Jayapura, Pelayanan Pasien IGD Dilakukan di Tenda

Kompas.com - 10/05/2023, 20:13 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Kota Jayapura, Papua, tetap berjalan meski ada beberapa ruang yang terganggu akibat kebakaran yang melanda ruang logistik pada Selasa (9/5/2023) siang.

Seperti layanan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Untuk sementara, layanan IGD dialihkan karena titik kebakaran tepat berada di atas ruang IGD.

Pihak rumah sakit harus mendirikan tenda untuk bisa melayani pasien yang datang.

"Jadi kita alihkan IGD ke ruang poli sementara di samping rumah sakit dengan menambah tenda darurat juga. Kalau ruang pasien anak kita alihkan ke ruang bedah," ujar Direktur RSUD Abepura Daisy Urbinas di Jayapura, Rabu (9/5/2023).

Baca juga: Kebakaran di RSUD Abepura Jayapura, 2 Pasien Meninggal Saat Dievakuasi

Kemudian, operasional di ruang gizi pun terganggu karena lokasinya tepat berada di sebelah titik kebakaran. Kebakaran itu membuat aliran listrik dan air ke ruang gizi terputus.

Walaupun hanya bisa berjalan 35 persen, Daisy memastikan operasional di Ruang Gizi tetap berjalan dengan suplai air dan listrik dari luar sistem.

"Kendala ini sudah diantisipasi dengan mobil tangki air dan juga menyambung kabel listrik agar pelayanan di ruang instalasi gizi tetap bisa berjalan,” kata dia.

Baca juga: Kebakaran RSUD Abepura, Pemprov Papua Tegaskan Pelayanan Tetap Berjalan

Selain itu, Daisy memastikan pelayanan rawat jalan, rawat inap, layanan darurat masih bisa berjalan dengan baik dan makanan bagi para pasien pun tetap terpenuhi.

Sebelumnya, ruang logistik RSUD Abepura, Kota Jayapura, Papua, terbakar dan membuat seluruh pasien rawat inap harus dievakuasi ke RS Bhayangkara, Jayapura. Akibat kejadian tersebut, dua pasien yang saat kebakaran dalam kondisi kritis, meninggal dunia saat dievakuasi ke RS Bhayangkara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com