PALEMBANG, KOMPAS.com- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berada di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2023.
Proyek IPAL ini diketahui didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Australia yang menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 600 miliar. Total pengerjaan proyek sanitasi IPAL tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan, IPAL ini nantinya akan mengolah air limbah berasal dari rumah tangga, restoran dan lain sebagainya, sehingga lingkungan sekitar yang berada di tempat penduduk menjadi lebih terjaga.
“Air hasil pengolahan limbah ini akan lebih jernih dan tidak berbau. Setelah kondisi air baik, barulah dibuang ke sungai,” kata Basuki, saat meninjau IPAL Sungai Selayur di Palembang, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Buang Sampah ke TPA Sarimukti Dibatasi Imbas Pencemaran Limbah
Ia menargetkan setidaknya ada 100.000 sambungan dari restoran hingga rumah tangga di Palembang yang tersambung dengan IPAL Sei Selayur.
“Proyek IPAL ini juga sedang berjalan di Makassar, Pekanbaru, Jakarta. Lalu ke depan akan ada juga di Jambi. IPAL ini dapat membantu memperbaiki lingkungan dan memelihara lingkungan,” ujarnya.
Pemasangan saluran IPAL ini mengeluarkan biaya yang tinggi yakni mencapai Rp 25 juta untuk satu sambungan.
Dalam proses awal sambungan nanti, Pemerintah Kota Palembang akan menganggarkan bantuan pemasangan ke rumah tangga.
“Karena itu butuh edukasi ke masyarakat untuk mendukung pemasangan sambungan IPAL ini. Karena IPAL ini tujuannya pada sanitasi yang layak dan pengadaan air bersih. Ini semua bisa mengarah pada penanganan stunting,” ujarnya.
Baca juga: Tangani Pencemaran Limbah Air Lindi TPA Sarimukti, DLH Buat Sodetan
Wali Kota Palembang Harnojoyo menjelaskan, mereka menganggarkan dana Rp 15 miliar tahun ini untuk membantu masyarakat membuat sambungan IPAL.