Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPAL di Palembang Beroperasi Akhir 2023, Bisa Tampung Limbah dari 100.000 Rumah dan Restoran

Kompas.com - 10/08/2023, 18:47 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berada di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2023.

Proyek IPAL ini diketahui didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Australia yang menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 600 miliar. Total pengerjaan proyek sanitasi IPAL tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan, IPAL ini nantinya akan mengolah air limbah berasal dari rumah tangga, restoran dan lain sebagainya, sehingga lingkungan sekitar yang berada di tempat penduduk menjadi lebih terjaga.

“Air hasil pengolahan limbah ini akan lebih jernih dan tidak berbau. Setelah kondisi air baik, barulah dibuang ke sungai,” kata Basuki, saat meninjau IPAL Sungai Selayur di Palembang, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Buang Sampah ke TPA Sarimukti Dibatasi Imbas Pencemaran Limbah

Ia menargetkan setidaknya ada 100.000 sambungan dari restoran hingga rumah tangga di Palembang yang tersambung dengan IPAL Sei Selayur.

“Proyek IPAL ini juga sedang berjalan di Makassar, Pekanbaru, Jakarta. Lalu ke depan akan ada juga di Jambi. IPAL ini dapat membantu memperbaiki lingkungan dan memelihara lingkungan,” ujarnya.

Pemasangan saluran IPAL ini mengeluarkan biaya yang tinggi yakni mencapai Rp 25 juta untuk satu sambungan.

Dalam proses awal sambungan nanti, Pemerintah Kota Palembang akan menganggarkan bantuan pemasangan ke rumah tangga.

“Karena itu butuh edukasi ke masyarakat untuk mendukung pemasangan sambungan IPAL ini. Karena IPAL ini tujuannya pada sanitasi yang layak dan pengadaan air bersih. Ini semua bisa mengarah pada penanganan stunting,” ujarnya.

Baca juga: Tangani Pencemaran Limbah Air Lindi TPA Sarimukti, DLH Buat Sodetan

Wali Kota Palembang Harnojoyo menjelaskan, mereka menganggarkan dana Rp 15 miliar tahun ini untuk membantu masyarakat membuat sambungan IPAL.

 

Selain dari pemerintah kota, pemerintah provinsi juga akan ikut menganggarkan Rp 50 miliar.

“Tahun depan dari pemkot juga menambah Rp 50 miliar. Harapannya kita juga minta pemerintah Australia dan pusat juga membantu sambungan IPAL ini,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal FBAS, Teknologi Anti-bau yang Digunakan di IPAL Pekanbaru

Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams menambahkan, pembangunan IPAL di Palembang ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Australia untuk mengatasi sanitasi air bersih.

"Kami sangat senang menyampaikan bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjalan dengan baik. Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Akses terhadap sanitasi yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Palembang dan akan membantu memperbaiki lingkungan sekitar." Kata Peni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com