Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi, Harapan Baru untuk Peningkatan Ekonomi di Papua

Kompas.com - 06/08/2023, 16:11 WIB
Dhias Suwandi,
Khairina

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Perkembangan ekonomi di Papua, sebelum dimekarkan menjadi empat provinsi, terus didominasi oleh sektor tambang yang berada di Kabupaten Mimika.

Upaya untuk meningkatkan perekonomian dari sektor non tambang terus dilakukan walau secara kuantitas masih belum memperoleh hasil signifikan.

Dari beberapa komoditas yang ada, kopi menjadi salah satu komoditas yang terus diupayakan untuk bisa menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya di wilayah pegunungan.

Baca juga: Guru di Flores Timur Siksa Siswa dengan Air Panas, Korban Dituduh Mencuri Kopi oleh Pelaku

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua, sejak 7 tahun terakhir, sudah menggelar Festival Kopi Papua sebanyak enam kali.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti yang hadir dalam Festival Kopi Papua 2023 menyebut, area perkebunan kopi di Papua baru seluas 13.991 hektare dengan jumlah produksi sebesar 2.799 ton per tahun.

Berdasarkan data tersebut, kontribusi luas perkebunan kopi di Papua terhadap nasional baru sebesar 1,09 persen dan share jumlah produksi kopi di Papua terhadap nasional adalah 0,35 persen.

*Namun hal ini menggambarkan bahwa masih terdapat peluang yang sangat besar untuk terus mengembangkan industri kopi di Papua mengingat potensi Kopi Papua yang sangat tinggi," ujar Destry, di Jayapura, Jumat (4/8/2023).

Walau secara kuantitas masih sangat kecil, Destry menyebut biji Kopi Papua diminati pasar nasional dan internasional karena memiliki cita rasa yang unik.

Karenanya pengembangan area perkebunan diharapkan dapat terus dilakukan agar sisi kualitas Kopi Papua bisa diiringi dengan faktor kuantitas.

"Di lain sisi, kita perlu lihat juga dari sisi kualitas, mengingat Kopi dari Papua didominasi oleh kopi Arabica dengan kualitas premium. Kopi Arabica dari Papua berasal dari daerah dataran tinggi Papua yaitu Kabupaten Jayawijaya, Yahukimo, Paniai, Lanny Jaya dan lainnya," tuturnya.

Jepang minati kopi Papua

Wanginya nama kopi Papua yang didominasi oleh jenis biji kopi Arabika rupanya memang sudah tercium ke pasar mancanegara. Hanya saja minat itu tidak bisa diimbangi oleh keadaan stok.

Glorio Ledang selaku pemilik Jurnal Kopi Papua menceritakan bahwa sudah beberapa kali dirinya berkomunikasi dengan calon pembeli dari luar negeri, tetapi hingga saat ini realisasinya tidak juga ada karena faktor kuantitas.

"Saya tahun lalu kerjasama dengan trader, kita trial satu tahun tapi kuotanya kita tidak dapat," akunya.

Baca juga: Bolak-balik Thailand demi Racikan Kopi Ganja, Pria Asal Bandung Ditahan Polres Cimahi

Sementara saat ini, sudah ada beberapa calon pembeli yang dari sisi nominal sangat menggiurkan.

Tetapi lagi-lagi keadaan stok biji kopi yang inkonsisten membuat hal itu belum juga terwujud.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com