Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kekeringan di Papua Tengah, Warga Jalan Kaki 2 Hari untuk Jemput Bantuan

Kompas.com - 05/08/2023, 11:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Enam orang disebut meninggal karena krisis kelaparan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengat, tepatnya di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Terkait krisis tersebut, pemerintah pusat telah mengirimkan bantuan berupa makanan, pakaian hingga selimut untuk warga.

Disebutkan ada sekitar 7.500 warga dari Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi yang terdampak kelaparan. Sementara dari enam orang yang meninggal, satu di antaranya adalah anak-anak.

Para korban meninggal karena lemas, diare, panas dalam dan sakit kepala. Diduga kelaparan disebabkan karena gagal panen akibat cuaca dingin saat musim kering.

Baca juga: Gudang Logistik Bakal Dibangun di Puncak Papua Tengah, TNI Siapkan Posko Pengamanan

Dan berikut 5 fakta kasus kekeringan di Papua Tengah:

1. Wapres sebut warga meninggal karena diare

Terkait kematian 6 warga Papua yang disebut karena kelaparan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin angkat suar.

Ia mengatakan keenam warga meninggal karena diare.

"Sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem, dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca," kata Ma'ruf seusai rapat di kediamannya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Hal tersebut dibenarkan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang mengaku mendapatkan laporan bahwa korban diare. dehidrasi dan demam.

Namun ia tak memungkiri gejala tersebut akibat kekeringan di daerah tersebut.

"Kalau tadi yang anak-anak diare, ibunya juga gitu. yang enam orang ini ada yang diare, ada yang dehidrasi, ada yang demam, ada laporannya," ujar Yudo.

Baca juga: Bantuan 2,6 Ton untuk Warga Papua Tengah Dikirim Langsung ke Agandugume

2. Dampak Badal El Nino

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla mengatakan berdasarkan data Kementerian Sosial, ada 7.500 jiwa yang terdampak kekeringan.

Kekeringan yang terjadi disebut sebagai dampak badai el nino sejak awal Juni 2023.

"Fenomena hujan es yang terjadi pada awal Juni menyebabkan tanaman warga yaitu umbi yang merupakan makanan pokok menjadi layu dan busuk. Setelah itu tidak turun hujan sehingga tanaman warga mengalami kekeringan," kata dia.

Kemensos mengaku akan menyiapkan lumbung penyimpanan bahan makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Regional
Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com