Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Upacara Adat Papua, Ada Bakar Batu

Kompas.com - 04/08/2023, 16:43 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Papua merupakan salah satu pulau terbesar di bagian timur Indonesia yang memiliki beragam upacara adat Papua.

Upacara adat Papua tersebut telah diwariskan secara turun-temurun.

Adat istiadat tersebut menjadi kebiasan dan dipercaya membawa nilai-nilai bagi kehidupan.

Berikut ini adalah sejumlah upacara adat di Papua.

Upacara Adat Papua

1. Bakar Batu

Upacara bakar batu merupakan salah satu upacara terkenal di Papua.

Bakar batu sebagai wujud syukur masyarakat Papua kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Upacara adat tersebut dilakukan untuk menyembut berita bahagia, seperti kelahiran, perkawinan adat, penobatan kepala suku, hingga saat akan pergi berperang.

Saat pelaksanaan upacara adat, masyarakat akan berkumpul dan memasak serta makan bersama.

Baca juga: 5 Ragam Upacara Adat Papua

Bahan makanan akan diolah bersama menggunakan batu yang telah dipanaskan hingga membara.

Dalam sejarahnya, bagi masyarakat pegunungan, bakar batu adalah pesta membakar daging babi.

Namun sebagai bentuk toleransi, masyarakat Papua saat ini tidak selalu membakar daging babi, mereka juga terkadang membakar kambing, sapi, atau ayam.

Bakar batu biasanya dilakukan oleh suku pedalaman, seperti Nabire, Lembah Baliem, Paniai, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Yahukimo, dan Dekai.

Dalam perkembangannya upacara adat bakar batu mempunyai nama lain yang berbeda-beda, seperti Kit Oba Isago di Wamena, Barapen di Jayawijaya dan Mogo Gapil di Paniai.

2. Upacara adat kematian Suku Asmat

Upacara kematian suku Asmat merupakan salah satu upacara adat Papua.

Masyarakat suku Asmat yang meninggal tidak dikubur melainkan dihanyutkan di atas perahu lesung dengan berbekal beberapa sagu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com