Orang yang telah meninggal tersebut juga akan diberi alas anyaman bambu sebelum dihanyutkan di sungai yang mengalir menuju laut.
Upacara adat tersebut dilakukan terkait dengan kepercayaan bahwa kematian terjadi disebabkan adanya gangguan roh jahat.
Ero Era Tu Ura adalah upacara adat tindik telinga.
Baca juga: Mengenal 7 Upacara Adat di Indonesia dan Tujuannya, Ada Tradisi Bakar Batu di Papua
Upacara adat tersebut biasa dilakukan untuk anak-anak yang telah menginjak usia tiga hingga lima tahun.
Anak-anak yang menjalankan upacara adat akan duduk di tikar dan dihadiri juga oleh anak-anak yang lain.
Kedua telinga akan ditindik dengan alat khusus yang dipercaya sebagai cara menjaga telinga.
Bagi masyarakat Papua, telinga adalah alat pendengaran yang harus dijaga dengan baik.
Kiuturu Nandauw atau Kakarukrorbun adalah upacara potong rambut pertama kali yang dilakukan oleh anak-anak saat menginjak usia lima tahun.
Upacara adat tersebut masih dilakukan hingga saat ini.
Upacara adat Wor adalah ritual untuk meminta perlindungan.
Tradisi tersebut dilakukan secara turun temurun oleh suku Biak, suku yang mendiami beberapa daerah di Papua.
Baca juga: Apa Itu Tradisi Bakar Batu di Papua?
Wor dimaknai sebagai upacara adat yang mempunyai hubungan dengan kehidupan religius masyarakat suku Biak. Segala aspek kehidupan sosial suku Biak kerap diwarnai dengan Wor.
Bagi masyarakat Biak, upacara adat Wor adalah sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh keluarga inti dengan melibatkan kerabat suami dan istri.
Tujuan Wor adalah untuk memohon dan meminta perlindungan untuk anak mereka kepada penguasa alam semesta.
Upacara Wor juga dipercaya dapat melindungi seseorang dari setiap peralihan siklus hidupnnya.