SIKKA, KOMPAS.com - Orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri Oka, Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku cemas lantaran kondisi bangunan sekolah nyaris roboh.
SDN Oka memiliki enam ruang kelas, namun dua ruangan telah ambruk. Sementara empat ruangan lain ditopang menggunakan kayu agar tetap berdiri.
Saat memasuki musim penghujan, para siswa terpaksa diliburkan atau pulang lebih awal karena takut bangunan sekolah tiba-tiba roboh.
Baca juga: Pravelensi Kasus Stunting di Sikka Diklaim Turun 0,8
Kornelis Pasa, salah satu orang tua murid SDN Oka mengaku cemas dengan keselamatan para siswa di sekolah itu.
"Kalau keadaan sekolahnya seperti begini, sebagai orangtua kami khawatir untuk keselamatan anak saat belajar," ujar Kornelis saat dihubungi, Rabu (3/8/2023).
Kornelis menuturkan, gedung sekolah SDN Oka dibangun secara swadaya oleh warga.
Mereka membangun ruang kelas darurat menggunakan bambu dan beberapa bilah kayu. Namun hanya bertahan beberapa tahun.
Ia berharap pemerintah bisa memperbaiki gedung sekolah, sehingga para siswa bisa belajar dengan nyaman.
Kepala SDN Oka, Yuventus Lando menuturkan, sekolah itu dibangun pada 2017 melalui swadaya orangtua siswa.
Saat ini ada 71 peserta didik yang mengenyam pendidikan di lembaga tersebut.
Baca juga: Diduga Gadaikan 13 Mobil Rental, Petugas Kebersihan di Sikka Ditangkap
"Ada enam ruang kelas yang masih menggunakan ruang darurat, kalau hujan atapnya bocor, dinding jebol jadi orang tua siswa selalu kami libatkan untuk perbaikan dinding dari bambu," tuturnya.
Namun kondisi bangunan yang kian memprihatinkan membuat para siswa dan orangtua cemas.
Sebab selain mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, juga mengancam keselamatan siswa dengan guru.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki dan memprioritaskan pembangunan SDN Oka.
"Para siswa berharap agar mereka bisa belajar dengan aman dan nyaman tanpa dihantui rasa takut dan cemas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.