Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Negeri Berdinding Bambu di Sikka, Siswa Dihantui Ancaman Roboh Saat Belajar

Kompas.com - 03/08/2023, 17:52 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri Oka, Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku cemas lantaran kondisi bangunan sekolah nyaris roboh.

SDN Oka memiliki enam ruang kelas, namun dua ruangan telah ambruk. Sementara empat ruangan lain ditopang menggunakan kayu agar tetap berdiri.

Saat memasuki musim penghujan, para siswa terpaksa diliburkan atau pulang lebih awal karena takut bangunan sekolah tiba-tiba roboh.

Baca juga: Pravelensi Kasus Stunting di Sikka Diklaim Turun 0,8

Kornelis Pasa, salah satu orang tua murid SDN Oka mengaku cemas dengan keselamatan para siswa di sekolah itu.

"Kalau keadaan sekolahnya seperti begini, sebagai orangtua kami khawatir untuk keselamatan anak saat belajar," ujar Kornelis saat dihubungi, Rabu (3/8/2023).

Kornelis menuturkan, gedung sekolah SDN Oka dibangun secara swadaya oleh warga.

Mereka membangun ruang kelas darurat menggunakan bambu dan beberapa bilah kayu. Namun hanya bertahan beberapa tahun.

Ia berharap pemerintah bisa memperbaiki gedung sekolah, sehingga para siswa bisa belajar dengan nyaman.

Kepala SDN Oka, Yuventus Lando menuturkan, sekolah itu dibangun pada 2017 melalui swadaya orangtua siswa.

Saat ini ada 71 peserta didik yang mengenyam pendidikan di lembaga tersebut.

Foto: Para siswa Sekolah Dasar Negeri Oka, Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggaara Timur (NTT) belajar di dalam ruangan kelas darurat.Dokumen SDN Oka Foto: Para siswa Sekolah Dasar Negeri Oka, Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggaara Timur (NTT) belajar di dalam ruangan kelas darurat.
Yuventus mengatakan, acap kali pihak sekolah melibatkan orangtua untuk memperbaiki gedung manakala mengalami kerusakan.

Baca juga: Diduga Gadaikan 13 Mobil Rental, Petugas Kebersihan di Sikka Ditangkap

"Ada enam ruang kelas yang masih menggunakan ruang darurat, kalau hujan atapnya bocor, dinding jebol jadi orang tua siswa selalu kami libatkan untuk perbaikan dinding dari bambu," tuturnya.

Namun kondisi bangunan yang kian memprihatinkan membuat para siswa dan orangtua cemas.

Sebab selain mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, juga mengancam keselamatan siswa dengan guru. 

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki dan memprioritaskan pembangunan SDN Oka.

"Para siswa berharap agar mereka bisa belajar dengan aman dan nyaman tanpa dihantui rasa takut dan cemas," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com