BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kasus siswa tikam teman sekolahnya masih dalam penanganan Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dua hari pascakejadian, pihak sekolah angkat angkat bicara.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah, Arjudin mengatakan, pihaknya sama sekali tak menduga akan terjadi kasus penikaman di dalam sekolah.
Baca juga: Laporkan Siswa yang Tikam Anaknya ke Polisi, Orangtua Bantah Korban Sering Bully Pelaku
Pasalnya, proses belajar mengajar baru dilakukan selama sepekan dan suasana sekolah di hari kejadian terlihat kondusif.
"Makanya kejadian itu sama sekali kami tidak duga. Terlebih sebelumnya sekolah sangat kondusif," ujar Arjudin kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).
Kejadian penikaman itu, kata Arjudin, terjadi sebelum proses belajar mengajar dimulai. Ketika itu seluruh siswa berasa di dalam kelas masing-masing, termasuk korban.
Hal itu juga yang membuat pelaku sulit dideteksi akan melakukan aksi penikaman terhadap korban.
"Peristiwa itu juga terjadi sekitar pukul 07.15 Wita atau sebelum jam pelajaran dimulai, sehingga kami belum bisa mendeteksi kejadian tersebut," tambahnya.
Karena baru menjabat sebagai Plt, Arjudin belum mengetahui perilaku setiap siswanya. Apalagi, kasus penikaman ini, baik korban dan pelaku sama-sama siswa baru.
Untuk itu, pihak sekolah, ujar Arjudin, menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk ditangani sesuai hukum yang berlaku.
"Berkenaan dengan perilaku siswa, saya belum mengetahui banyak. Apalagi mereka juga siswa baru dan baru sepekan mengikuti pembelajaran," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa salah satu SMA Negeri di Banjarmasin, Kalsel menikam teman sekolahnya hingga luka parah pada, Senin (31/7/2023).
Penikaman itu dilakukan ARR (15) terhadap korban MRN (15) di dalam kelas sebelum proses belajar mengajar dimulai.
Kasus ini kemudian viral setelah aksi pelaku menikam korban terekam kamera pengawas CCTV.
Dari keterangan pihak kepolisian, penikaman itu diduga karena pelaku sakit hati sering di-bully oleh korban.
Kini korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Ulin Banjarmasin akibat luka tikam yang dideritanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.