KOMPAS.com - Polisi telah menangkap seorang siswa SMA berinisial ARR (15) yang kabur usai tikam temannya sendiri, MRN (15).
ARR mengaku sakit hati kepada korban dan nekat melukai korban dengan belati yang dibawanya dari luar sekolah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian menjelaskan, kronologi penikaman itu diduga berawal dari masalah perundungan atau bullying.
Baca juga: Polisi Tangkap Kakak Adik Pelaku Utama Penusukan Pemuda hingga Tewas di Makassar
"Hasil informasi sementara pelaku sakit hati karena di-bully oleh korban,” kata Thomas.
Dilansir dari Tribunnews.com, peristiwa itu terjadi pada Senin (31/7), pukul 07:15 Wita, pelaku dan korban sedang berada di kelas.
“Tiba-tiba saja si pelaku ini mengeluarkan sebilah pisau lalu menusukkan ke arah korban,” jelas Thomas.
Akibatnya, korban terluka di lengan sebelah kanan dan di perut bagian kanan.
“Segera korban dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat lebih lanjut,” paparnya.
Untuk itu, pihak kepolisian meminta sekolah untuk menjalin komunikasi lebih intens dan mengantisipasi perilaku bullying.
"Untuk sekolah sendiri, kami imbau guru-guru lebih mendalami komunikasi kepada siswa, sehingga apabila ada gesekan kecil antar siswa segera bisa diatasi," jelasnya.
Baca juga: Tegaskan Tak Ada Perploncoan Saat MPLS, Kadisdikbud Jateng: Kita Hindari Bullying
Seperti diberitakan sebelumnya, korban alami luka parah dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Untuk itu, pihak kepolisian meminta sekolah untuk menjalin komunikasi lebih intens dan mengantisipasi perilaku bullying.
"Untuk sekolah sendiri, kami imbau guru-guru lebih mendalami komunikasi kepada siswa, sehingga apabila ada gesekan kecil antar siswa segera bisa diatasi," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul: Kronologi Pelajar SMAN 7 Banjarmasin Tusuk Teman Satu Kelas, Polisi Beberkan Fakta Ini
(Penulis: Andi Muhammad Haswar | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.